Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Horeeee… Wajah (Jelekku) Menarik Hati!

Gambar
  Diriku pernah membaca sebuah artikel sederhana yang membuat girang alang kepalang.  Kenapa? Karena artikel itu “menyanjungku" dengan sepenuh hati. Dwi si penulis artikel di Merdeka.online mengatakan banyak orang berlomba tampil cantik atau ganteng agar wajahnya menarik perhatian. Segala cara bisa ditempuhnya. Mulai dari perawatan sederhana, sampai mengeluarkan berjuta-juta rupiah untuk menempelkan krim (beracun) di wajahnya, suntik botox, tarik kulit agar kencang sampai operasi kantung mata agar kerlingan kembali cerah ceria. Namun hasil dari penelitian ternyata ada juga kelebihan yang dimiliki oleh orang berwajah jelek seperti diriku (itulah sanjungan terindah untukku). Pantesa ajaaa, saat reuni di segala angkatan (dari angkatan Taman Kanak sampai Kuliah) banyak sekali yang tidak melupakan diriku. Mereka pasti masih mengingat dengan jelas siapa diriku ini (bukan sok terkenal lhoo). Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Jena, Jerman, mengungkapkan...

Sekeping Hati yang Tertinggal

  Aku tengah sibuk merapikan lembaran kertas yang berserakan di meja kerja saat si Devi karyawan baru bilang : “ Mbak, ada tamu.” Ah.. pasti si Joko, kemarin dia janji mau menyetorkan hasil olahan data untuk melengkapi laporan yang tertunda. Segera kulongok pintu dan mengedarkan pandangan di sekitar teras kantor. Tak kutemukan Joko di sana. Aku berpaling ke Devi dan bertanya : “Mana si Joko Dev, aku lagi deadline nihh!! Entar kena semprot pak Bos lagi”. “Tadi ada di depan kok mbak, nyari mbak Vina” : tukas Devi. Kesal kubalikkan badan. Tak kutemukan sosok Joko diantara kerumunan orang yang datang ke kantor pagi ini. Dengan agak tergopoh kupencet nomor telepon untuk memastikan di mana posisinya. Setelah tersambung, kutempelkan handphone di telinga sembari mataku menari - nari mencari sosoknya. Di seberang kudengar suara: “ Halo mbak, ada apaaaa? Sesuai janji jam dua aku setor datanya yaaa!” Belum sempat mulutku mendamprat Joko, aku tertegun. Mataku bersirobok dengan ...