Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Gegara Kucing, Hatiku Meleleh

Gambar
kucing rescue yang dipelihara kel Sinto  S aya bingung pengen cerita tapi mulai dari mana. Jadi gini 😉 Kemaren di tengah kesibukanku (ciee.. sok sibuk niih), saya dipanggil teman dan mendapat perintah untuk mengantar seekor kucing sakit ke klinik. Sudah beberapa hari kucing ini  mengeong  di halaman depan tanpa tahu siapa pemiliknya. Oleh beberapa teman yang penyayang kucing dia dibuatkan tempat dari kardus dan disediakan makan. Tapi sepertinya si kucing kesakitan dan tidak pernah beranjak dari tempat. Teman saya sudah berkomunikasi dengan bu Sinto, seorang pecinta kucing. Bertempat di desa Putat Kec Bulu, Bu Sinto ( seorang pengusaha sukses di bidang pertanian), mewakafkan sebagian waktu dan hartanya untuk merawat ratusan kucing liar ataupun kucing jalanan   yang ditemuinya.  Sebenarnya saya menolak perintah tersebut. Mending di suruh cabutin rumput di lapangan sepak bola ketimbang ngurusin kucing. Bukannya saya pembenci kucing yaa.. tapi ada trauma masa silam yang membuat saya eng

Bumiku Ber-Anomali

  Pada rahim bumi yang lahirkan tunak Mengikat erat akar menyeruak Tebaran benih ilalang mendesak Tak pupus hilangkan jejak   Rimbun daun bersemai Di jemari ranting goyang melambai Batang kokoh kuat menggapai Semburat asa merangkai damai   Tuhan berikan bumi hamparan berpijak untuk bersanding makhluk tak berjarak menggali dan mengolah bumi tanpa merusak mengukir jejak kenaikan bertapak   Polah manusia tampakkan jati diri Nafsu kelola tak bisa kendalikan   hati Tumbangkan seluruh nyanyian merdu selebrasi Belantara nusantara digunduli Hingga jantung pertiwi beranomali    #LerengSusi, 02Juli2016         

Jenang apa Jeneng?

  Dulu saya geli saat mendapat pertanyaan dari mbok Kotik, seorang ibu bersahaja ketika kami ngobrol ringan sembari beliau menampi beras di selepan Kali Aji milik mbokne . “ Mbak jenengan akan   memilih “JENENG” apa “JENANG”? ” Tanya mbok Kotik.   Spontan saya pilih “JENANG” laaah. Apalagi mbok Kotik waktu itu membawa jenang lot kesukaan. Jenang lot adalah jajan pasar yang terbuat dari tepung beras ketan, gula dan santan yang diaduk menjadi kenyal tapi tidak alot.   Jenang lot buatan mbok Kotik mantap betuuul. Tanpa basi- basi   sembari ngobrol jenang itu habis di mulut saya. Hehehe.   Begitu pula tiap berkunjung ke saudara dan mendapat suguhan saat kondangan , pasti saya akan mengambil jenang yang tersaji daripada kudapan   lain. Di Temanggung ada jenang lot.   Di Purworejo ada jenang sirat, di Garut ada dodol Garut, di Kudus ada jenang Kudus sinar 33, main ke Bandung dapat suguhan wajit Bandung, ke Lampung ada dodol duren dan lainnya buatan Ny   Wie. Hihihi si jenang selalu