Sekeping Hati yang Tertinggal
Aku tengah sibuk merapikan lembaran kertas yang berserakan di meja kerja saat si Devi karyawan baru bilang : “ Mbak, ada tamu.” Ah.. pasti si Joko, kemarin dia janji mau menyetorkan hasil olahan data untuk melengkapi laporan yang tertunda. Segera kulongok pintu dan mengedarkan pandangan di sekitar teras kantor. Tak kutemukan Joko di sana. Aku berpaling ke Devi dan bertanya : “Mana si Joko Dev, aku lagi deadline nihh!! Entar kena semprot pak Bos lagi”. “Tadi ada di depan kok mbak, nyari mbak Vina” : tukas Devi. Kesal kubalikkan badan. Tak kutemukan sosok Joko diantara kerumunan orang yang datang ke kantor pagi ini. Dengan agak tergopoh kupencet nomor telepon untuk memastikan di mana posisinya. Setelah tersambung, kutempelkan handphone di telinga sembari mataku menari - nari mencari sosoknya. Di seberang kudengar suara: “ Halo mbak, ada apaaaa? Sesuai janji jam dua aku setor datanya yaaa!” Belum sempat mulutku mendamprat Joko, aku tertegun. Mataku bersirobok dengan ...