Kado Terindah di Usia Matang Manggis

Sebenarnya, tulisan ini sudah pernah publish sebelas tahun yang lalu. Tapi membaca kembali maksud tulisan ini kubuat, sepertinya masih tetap relevan  pada kondisi kapanpun sebagai pengingat bahwa dalam Alquran telah diingatkan bahwa kehidupan hakiki di awal t ahun 40 tahun. apakah akan menjadi pribadi yang  ber amar ma,ruf  dalam hidayah Allah, maupun kebalikannya ber nahi mungkar adalah pilihan hidup. Untuk itu yang harus kita lakukan hanya selalu memohon pada Tuhan agar kita selalu dalam lindungan  dan hidayah Allah. Selamat membaca.


*******************************************************************************


Hari ini tanggal 2 Juli 2014 tepat usiaku yang ke 40 tahun. Di blog kontrakan bersama disebut usia matang manggis dan harus sudah dewasa dalam bersikap. Orang barat bilang live begin 40Th. Tapi sayangnya sampai detik ini aku belum “begin-begin”. Belum ada perubahan berarti dalam hidupku, masih begini begini saja.  :lol:

Mengawali hari bersejarah ini, seperti biasa kami sekeluarga mengadakan ‘ritual kecil’. Aku harus memasak lebih istimewa. Bila saban hari menu masakan berupa sop, cah sayur, bening bayam plus lauk tempe atau tahu goreng. Berhubung ‘hari spesialku’, maka aku berusaha menyajikan menu sahur “rada“ istimewa dikit. Menu  rutin kuubah sayur asem, krupuk plus “gereh kranjang” goreng. (apanya yang istimewa? Menu masih menu harian alias sami mawon). Hehehe. Namun menu sahur sederhana tadi pagi itu mampu membuat kami sekeluarga tetap bisa ketawa-ketiwi dengan riangnya.

 Usai sahur dan sholat subuh berjamaah, kami masuk ke ritual kedua, bagi Kado! Kali ini aku mendapat kado yang terlihat super besar, Saat Ale anakku nomor dua memberikan padaku, aku rada mengernyit, kok enteng banget. Tapi namanya pemberian dari suami dan anak-anak, apapun kuterima dengan hati berbunga-bunga.

Kubuka pembungkus kado dengan segera. Di dalam kardus nampak ada kado yang lebih kecil. Kuambil, kusobek sampul dan nampak ada kado lebih kecil lagi terbungkus rapi di dalam kardus. Begitu terus sampai pada kado kelima kutemukan gulungan kertas kecil berpita didalamnya. Rada geregetan dan meskipun mulutku tersenyum tapi (mungkin) mukaku terlihat masam, dalam hati aku ngedumel : “Awas yaaa… lagi puasa masih dikerjain kayak gini.” Sementara suami dan kedua anakku cengar-cengir memasang wajah tak berdosa. Huff..

Pelan-pelan kubuka gulungan kertas manila, nampak coretan kaligrafi naik turun kurang beraturan dari anakku berikut artinya yang ditulis indah oleh suamiku. (Tulisan tangan suamiku jauuuuhhh lebih keren dari tulis tanganku yang kek cakar ayam).

Dengan tatapan kosong kubaca kaligrafi anakku. Mataku memerah, saat kubaca artinya tak terasa air mataku mengalir deras laksana roh Manado yang tak terbendung lagi. Aku tercekat! (mudah-mudahan puasaku tidak batal. Hehehehe)

Aku hanya bisa membalas pemberian kado terindah tersebut dengan pelukan dan bisikan pada mereka : “Terima kasih telah mencintaku dengan mengingatkanku untuk selalu mencintaiNya.

Kado istimewa berupa kaligrafi naik turun coretan anakku hanyalah penggalan dari Alquran surat Al Ahqaf (46:15) namun mampu membuatku tergugu! Tak mampu berkata–kata. Dalam surat Al Ahqaf ayat kelimabelas itu ada anjuran berdoa bagi manusia yang telah memasuki umur 40 tahun. Baru aku menyadari, ungkapan “live begin 40th yang digembar-gemborkan orang barat terinspirasi dari Alquran.

Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Masa mengandung sampai menyapihnya selama tigapuluh bulan, sehingga apabila dia (anak itu) telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun dia berdoa : “Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. Sungguh, aku bertobat kepada Engkau, dan sungguh, aku termasuk orang muslim”.

Maha suci Allah dengan segala firmanNYA.

Momen membuka kado sederhana dari suami dan anakku ternyata mampu membuka mata hatiku. Saat memasuki usia 40 tahun aku merasa belum apa-apa, ”is nothing”, setelah membaca kado istimewa ini, merasa yakin di usia ke empatpuluh aku harus MEMULAI hidup yang lebih baik untuk selalu mensyukuri nikmat-Mu ya Rabb.

Kado ini dipersembahkan juga bagi kaum muslimin-muslimat yang akan memasuki usia empat puluh tahun, berdoalah di usia dewasa ini sesuai tuntunan Allah dalam surat Al Ahqaf (46 : 15).

Salaam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perjuanganmu, Inspirasi bagi Kami

Berkenalan Dengan ODHA Mengajariku Memaknai Hidup

Secuil Kisah Tentang Bebrayat Ageng PERMADANI Kab Temanggung