Postingan

Memasung Rindu_2

Saat rasa mulai memendar layu Kau kirim kabut di mataku Masih lekat aroma menghidu Katamu rasa sama membalut Hanya kedewasaan yang mampu, Meluluhkan realita nyala itu Pada langit kuhamburkan cinta biru Pada angin kutitipkan sebujur rindu Pada gerimis aku memasung tunggu Tataplah, agar tak sia berlalu GerimisPagidiLerengSUSI, 25Jan18

Lukisan Alam

Nikmati bayangan lelaki di langit biru Membuatku menggelegak, gairah menggebu Ingin segera bertemu dam mencumbu Saat jiwa meregang berkelana Sedetik dalam kedipan mata Awan bercerai berai ikuti sabdaNya Laksana perempuan menunduk, terisak Galau seketika menyeruak Sesedih siluet awan berlari acak Entah, Masihkah mega kelak berkisah Berarak membentuk bayangan indah Atau bahkan membuatku lelah. MendungpagidiLerengSUSI, 22Jan2018

Ikhtiar

Merangkai aksara Melangitkan ribuan mantra Menggenapkan asa Memaknai sebuah logika Aku terjatuh pada genangan yang sama Perih menganga Mengalunkan gelombang duka Melumat lara Tak sudi menyerah kalah Masih terbuka satu pintu pinta PadaMu Setelah tunai, Aku menyerah Berpasrah pada kehendakNya. LerengSuSi, 13Jan18.

PRIBUMI- MENGOYAK LARA

Gambar
Foto Akun Facebook. Joko Widodo  Sudah lamaaa sekali saya   tidak latihan corat coret lagi. Maklum lah kesibukan   luar biasa sangat mendera. Sebagai ibu rumah tangga professional (ehm..) 😋 d a ri bangun hingga menjelang tidur adaaa aja yang musti dikerjakan. Apalagi mulai Mei tahun 2017 ini, kedua buah hatiku “ kembali” ke pangkuan kami setelah tiga tahun berusaha menuntut ilmu agama dan dunia di pondok pesantren Pandan Aran Yogyakarta.   Sebenarnya mereka berdua masih ingin melanjutkan pengembaraan di Yogyakarta. Mereka beralasan sudah mengembara / keluar dari desa kok balik lagi, tidak Bonafit   katanya. Setelah kutelusuri lebih dalam ternyata alasan utama mereka males dengerin   omelan eMaknya di rumah. 😆😉 Namun karena “ego” saya sebagai orang tua,   kubujuk mereka untuk menuntut ilmu di kota kelahiran dengan pertimbangan setelah tamat SMU mereka akan mengembara dan entah.. kapan akan berakhir dalam menuntut ilmu. Weiiits... malah curcol ga penting kan. Itulah meng

Tarian Sunyi pada Perak Beranomali

Dunia nampak sangat berjarak Dalam gemerlap pesta perak Terukir nuansa pelangi abstrak Aku jatuh pada pelukan hampa menyeruak Bagaimana hati bisa bertaut Bila masih terselubung kabut Membuat nyali menciut Tersadar untuk   beringsut. Bila perak tak sesuai ekspektasi Hanya ruam beranomali Ambl langkah untuk menepi Daripada meliukkan tarian sunyi Sendiri Tak berarti. Medio September 2017

Ranting Patah

Di ketiak senja mendung berarak kelabu Tetiba jemu datang menghantu Ingin kugayut segera mau yang lenyap bersama hembusan bayu Sendu... * Aku bagai ranting patah Meski belum sempat bertunas cabang Segera menutup lembaran kisah Laksana serdadu   kalah perang Lemah... 25September2017, pagi mendungdiLerengSuSi, semendung hatiku di detik 07.48