(Fiksi) Harusnya Aku Melewatkanmu
Harusnya ku telah melewatkanmu Menghapuskanmu dari dalam benakku Namun ternyata sulit bagiku Merelakanmu pergi dari hatiku [Adera – Melewatkanmu] Samar kudengar lagu itu tanpa terhenti. Selesai di syair terakhir kembali Adera mengusik dengan lagu Melewatkanmu . Aku lirik pak sopir travel yang masih muda berusia sekitar 32 tahun mengangguk-anggukkan kepala dan sekali ikut bersenandung. Keren juga sopir travel ini, biasanya sopir menyetel lagu dangdut atau campursari paling keren lagunya Wali atau ST12. Tapi si sopir memutar lagu Adera. Mellow, mendayu. Sepanjang perjalananku dari Yogyakarta menuju kota kecilku di lereng Sumbing Sindoro menjadi jengah. Hatiku tertusuk oleh Adera. Untuk mengusir rasa yang teraduk aku mencoba pejamkan mata. Tiba-tiba tilulit tilulit tilulit.. handphoneku bergetar. ada sms masuk. Duh, dia lagi dia lagi. Dia yang harus kulewatkan, kembali menyapaku “ Semangat pagi.” Kututup handphone, berusaha abai dengan sms barusan. Kembali