Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Sampaikan Salamku untuk Himatul Ulya Hasnawati

Gambar
  Semalam, pada tanggal 17 Agustus 2021 jam 20.00 WIB kami berkumpul secara virtual untuk mengenang dan mendoakan 40 hari meninggalnya adik  kami, Himatul Ulya Hasnawati . Nama indah pemberian kedua orang tua itu kembali terlintas di ingatan dan seketika mataku basah. nama kecil adik ragil sebelum bersalin menjadi Rina Rusydiyana .  Sejak usia 4 bulan Lia dirawat pakde Basyar dan budhe Jaliyah yang kami panggil Pak’e dan Mbokne bersama mas Hakim dan mbak Ana. Pak’e ini kakak kandung Bapak dan Mbokne kakak kandung Makne . Jadi Mbak Ana, Mas Hakim dan Lia termasuk beruntung karena mendapat dua asuhan orang tua. Setiap malam mereka ke rumah Parakan untuk mengaji bersama Bapak diantar Pak’e . Pak’e meninggal pada tahun 1981 karena tertembak perampok. Sejak saat itu Mbokne hanya ditemani Mbak Ana dan mas Hakim dan dua saudara yang mengurus selepan, karena sejak kelas 2 SD Lia kembali ikut bersama Bapak di rumah Kauman. Tapi dipastikan setiap liburan atau seminggu 3 kal...

10 Dzulhijah

  Pada tatap mata sayumu, Kutemukan tunduk agung, Rebahkan raga tanpa ragu, Di pelataran laksana panggung#   Tak kau sesali jalan hidup ini, Tertoreh garis pasti, Ikuti sabda Illahi Rabbi, Gantikan Ismail penuhi janji Ibrahim nan suci#   Mata pejam tanpa embik dan lenguh, Nikmati alunan takbir penuh, Tak sadar belati menyentuh, Penggal kepala hingga berpeluh#   Sepuluh Dulhijah, Domba hantar ke surga tanpa pilah, Sang lembu bagi tujuh jiwa terpecah, Semata pengorbanan penuh pasrah.   LerengSUmbingSIndoro, 20 Juli 2021.  

Bertanya pada Izrail

 Pada kotak dalam genggam Bertalu genta kematian.. Kekadang terlintas dalam benak,  yaa Izrail  tidakkah kau lelah Menyambangi insan lemah? Tentu tidak!!! Karena lzrail tidak sepihak, Allah telah sempurnakan titah Mencabut jiwa jiwa rengsa Berpulang karena wabah para syahid dan syahidah Kami yang ditinggal berupaya tabah Mengasah asa mengatur langkah Semua berujung pada Lillah. Belum juga kering air mata,  Disusul sedih yang tak berujung, Harus kita sudahi. Perbaiki bacaan sholat kita, Perbaiki tilawah kita, Perbaiki aqidah kita, Hingga Izrail menyudahinya. Temanggung,  13 Juli2021. #LimaHariKepulanganLia #husnul Khotimah

Bahala Beringsut

Gambar
sumber foto CNN Indonesia Pada kotak dalam genggam  Bertalu genta kematian  Laksana genderang perang  Menggemakan tabir pesan  Tentang sebuah tujuan  Jiwa -jiwa rengsa meranggas.  Dan aku hanya mampu  Tertunduk luluh pilu  Repihan mantra doa sahdu  Bahala segera beringsut  Semesta tersenyum ranum  Geliat asa seluruh. Lereng SuSi, 29 Juni 2021 #si Renik itu ada #Jaga Kesehatan

Patroli Abadi

Gambar
  sumber gambar : infografis Menanti laut mencium bibir pantai, Diiringi nyanyian gelombang melodi Kan kutitipkan selarik mantra puisi Pada kalian para perwira penjaga negri   Limapuluh tiga kusuma telah memberi pelajaran berarti Bagaimana seorang patriot sejati tak pernah mati Namun melaksanakan tujuan tertinggi Menjaga lautan Indonesia tetap pada pangkuan ibu pertiwi   Harum asmamu sampai penghujung ufuk Tak lelah patroli abadi kau reguk Senantiasa siaga tanpa hiruk pikuk hingga bidadari di pintu surgaNya menanti kau peluk   #lerengSusi, 26 April2021      

Gegara Kucing, Hatiku Meleleh

Gambar
kucing rescue yang dipelihara kel Sinto  S aya bingung pengen cerita tapi mulai dari mana. Jadi gini 😉 Kemaren di tengah kesibukanku (ciee.. sok sibuk niih), saya dipanggil teman dan mendapat perintah untuk mengantar seekor kucing sakit ke klinik. Sudah beberapa hari kucing ini  mengeong  di halaman depan tanpa tahu siapa pemiliknya. Oleh beberapa teman yang penyayang kucing dia dibuatkan tempat dari kardus dan disediakan makan. Tapi sepertinya si kucing kesakitan dan tidak pernah beranjak dari tempat. Teman saya sudah berkomunikasi dengan bu Sinto, seorang pecinta kucing. Bertempat di desa Putat Kec Bulu, Bu Sinto ( seorang pengusaha sukses di bidang pertanian), mewakafkan sebagian waktu dan hartanya untuk merawat ratusan kucing liar ataupun kucing jalanan   yang ditemuinya.  Sebenarnya saya menolak perintah tersebut. Mending di suruh cabutin rumput di lapangan sepak bola ketimbang ngurusin kucing. Bukannya saya pembenci kucing yaa.. tapi ada trauma masa sil...

Bumiku Ber-Anomali

  Pada rahim bumi yang lahirkan tunak Mengikat erat akar menyeruak Tebaran benih ilalang mendesak Tak pupus hilangkan jejak   Rimbun daun bersemai Di jemari ranting goyang melambai Batang kokoh kuat menggapai Semburat asa merangkai damai   Tuhan berikan bumi hamparan berpijak untuk bersanding makhluk tak berjarak menggali dan mengolah bumi tanpa merusak mengukir jejak kenaikan bertapak   Polah manusia tampakkan jati diri Nafsu kelola tak bisa kendalikan   hati Tumbangkan seluruh nyanyian merdu selebrasi Belantara nusantara digunduli Hingga jantung pertiwi beranomali    #LerengSusi, 02Juli2016         

Jenang apa Jeneng?

  Dulu saya geli saat mendapat pertanyaan dari mbok Kotik, seorang ibu bersahaja ketika kami ngobrol ringan sembari beliau menampi beras di selepan Kali Aji milik mbokne . “ Mbak jenengan akan   memilih “JENENG” apa “JENANG”? ” Tanya mbok Kotik.   Spontan saya pilih “JENANG” laaah. Apalagi mbok Kotik waktu itu membawa jenang lot kesukaan. Jenang lot adalah jajan pasar yang terbuat dari tepung beras ketan, gula dan santan yang diaduk menjadi kenyal tapi tidak alot.   Jenang lot buatan mbok Kotik mantap betuuul. Tanpa basi- basi   sembari ngobrol jenang itu habis di mulut saya. Hehehe.   Begitu pula tiap berkunjung ke saudara dan mendapat suguhan saat kondangan , pasti saya akan mengambil jenang yang tersaji daripada kudapan   lain. Di Temanggung ada jenang lot.   Di Purworejo ada jenang sirat, di Garut ada dodol Garut, di Kudus ada jenang Kudus sinar 33, main ke Bandung dapat suguhan wajit Bandung, ke Lampung ada dodol duren dan lainnya b...