Postingan

Menampilkan postingan dengan label Puisi

Asyiknya "PENJILAT"

Pada keputusan terselubung i rasa Logika tak mampu lagi berkata Netra tertutup oleh realita Yang nampak semua terasa istimewa Angkuh dan congkak terus bertunak Berdalih atas nama lakon dalam ketoprak K adang (me) lupa di mana berpijak Terus bermain hingga mengundang decak Lakoni peran sewenang wenang T ak segera sadar telah berbuat lancang M ainkan perasaan bersilang H anya untuk kepentingan segelintir orang Tunggu,, tunggulah barang sejenak Jentera memutar   dan terus   menjejak Akan tiba masa di mana semua menyeruak Segera   tampak kejalanganmu tak berjarak  Lanjutan dari Sabda Api, 20 September 17

Sabda Api

Saat kuasa menjadi dewa Bahkan lewat udara pun nada bersabda Mampu menelurkan ngeri tanpa jeda Hingga tak sanggup melawan stigma . Entah apa yang ada diotak bebalnya Takut? Ewuh Pakewuh? Transaksi? Hingga tega memaksa sesuatu di luar logika  . Hai kau yang disana Hiya…. kau dengan senyum tanpa rasa Matamu berbicara beda Menyimpan sejuta rahasia . Liurmu sekarang menjadi sabda api Tapi ingat tak ada yang abadi di dunia Pada satu titik akan terhenti Semua terkunci tanpa pembela Bahkan si liur akan bersaksi Baik atau buruk yang terenda . Pada Penyair tua kubercerita Tentang cengkeram merajalela Dia hanya tersenyum dan berkata: Jangan tutup mata Tataplah dunia marcapada Hingar bingar penuh tipudaya . Biarkan hatimu bicara   Atau..       Diamlah          Karena diam juga bicara Lereng SumbingSindoro,19 September 2017

Aksaramu Meluka

Saat aksara tersembur nyata Tak terpikir tak berlogika Yang terjadi hanyalah rasa Pada tebaran aroma lara Luka dalam terus menganga Menguar borok sesungguhnya Padahal   empunya telah melupa Sejatinya   ia penebar teror dari ludah berbisa. Lereng Susi 17 Mei 2017, 07.55