Postingan

Pelangi Harapan anak Pinggiran di KELAS INSPIRASI TEMANGGUNG #4.

Gambar
Hari Senin 7 Agustus 2017 adalah hari yang paling ditunggu oleh para panitia, fasilitator, inspirator, dokumentator, videografer, pengajar dan murid di wilayah kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung. Hari istimewa bagi Kelas Inspirasi Temanggung ke 4 mematik seluruh energi dengan persiapan yang lebih matang.  Saya tidak tahu (dan tidak ingin membayangkan) bagaimana kehebohan panitia dan para fasilitator mempersiapkan hari istimewa tersebut. Biarlah jerih payahnya menjadi ladang pahala buat mereka. Setiap relawan pasti mempunyai pengalaman yang tidak terlupakan di setiap momen. Tiga kali berpartisipasi, tiga kali pula kenangan berbeda memberikan kekayaan batin saya. Meskipun ini pengalaman ketiga, masiiih saja ada rasa penasaran apa yang akan terjadi   saat bertemu dengan mereka. Saya yakin, semua yang terlibat di dalam kelas Inspirasi Temanggung#4 punya rasa yang sama, yakni berharap bisa ikut berpartisipasi membangun mimpi anak Indonesia. Kelas Inspirasi pertama kali dig

Cerita Ketemu Setan

Sebenarnya ini cerita lama, tepatnya pada hari Ahad siang yang gerah tanggal 4 Nopember 2016   saya sholat dhuhur di masjid Asyifa RSUP Kariadi Semarang. Namun... "pesan" sepertinya masih "up to date"  untuk diceritakan  Dari pertama datang ke Mushola, tempat wudlu udah penuh orang. Setelah nunggu lumayan lama , Saya berangsur bisa masuk dan antri di depan WC. Ternyata air di ember WC sedikit karena aliran air sangat kecil. Mbak sebelum saya masuk toliet udah bilangin sih. Jadi saya bersiap dengan gayung mengambil air di tempat wudlu. Keluar dari toilet kok tinggal satu orang. Iseng kuambil ember di toliet untuk kuisi air dari kran wudlu yang mengalir deras, sembari mengambil wudlu. Tetiba datang seorang perempuan cantik laksana Cinderela memakai hijab super besar. Masuk ke WC dan teriak “waah.. airnya abis” selesai wudlu saya bilang.. “ini mbak, saya lagi nampung air” si embak cantik laksana Cinderela langsung ngoceh. “angkatin sini mbak,, cepeet”

Aksaramu Meluka

Saat aksara tersembur nyata Tak terpikir tak berlogika Yang terjadi hanyalah rasa Pada tebaran aroma lara Luka dalam terus menganga Menguar borok sesungguhnya Padahal   empunya telah melupa Sejatinya   ia penebar teror dari ludah berbisa. Lereng Susi 17 Mei 2017, 07.55