Menyentuh Asa di Gerakan Bagi Takjil (GBT) 2015



#Menjaring  Rp. 10 Juta via Media Sosial  
Berawal dari obrolan ringan di pertengahan Ramadan tahun lalu dengan seorang teman sepermainan ( dimana ada dia selalu ada aku hehehe)  membayangkan alangkah elok bila kita bisa melakukan sesuatu untuk mengisi bulan yang penuh pancaran rahmat. Tercetuslah ide untuk berbagi takjil bagi musyafir. Setelah nembak sana sini baik via facebook maupun sms terkumpul uang kurang lebih duajuta lebih dan Alhamdulillah meskipun hanya beberapa hari dan hanya berbagi di beberapa masjid atau mushola, GERAKAN BERBAGI TAKJIL (GBT) dapat terselenggara.
Terinspirasi dari gerakan dadakan tahun lalu itulah, maka untuk menyambut Ramadan kali ini, kami lebih mempersiapkan diri. Dua minggu menjelang Ramadan kami berusaha menggugah hati dengan bermodal menulis status di Facebook dan share status tersebut via sms maupun whats up. Dengan ucapan Bismillah kami memulai GERAKAN BAGI TAKJIL ini. Di media sosial dengan segala hiruk pikuknya ini, kami merasakan betapaaa kekuatan media sosial sungguh luar biasa. Dulu saat pengumpulan koin untuk Prita, terkumpul puluhan juta rupiah. Nahhh…. di GBT ini hanya dua minggu terkumpul uang  Rp. 14.405.000 (empatbelas juta empatratus lima ribu rupiah), dengan rincian Rp. 10.900.000 untuk GERAKAN BAGI TAKJIL dan sisanya sebanyak Rp. 3.505.000 untuk mendukung GERAKAN 1000 MUKENA yang sudah bergulir sejak tahun 2013. Angka yang sungguh fantastis buat kami!!!
Sungguh luar biasa, ternyata di dunia yang penuh pesona ini, masih banyak orang baik yang peduli dengan sesama. Aku yakin mereka yang rela hati kami “todong” sebenarnya sudah bergerak di lingkungan mereka masing - masing, tapi mereka masih mau dan peduli dengan GBT ini. Yang lebih mengharukan, hanya bermodal status FB dan whats up mereka “PERCAYA” kepada kami. Suatu penghargaan yang luar biasa indah, dan kepercayaan tersebut tidak akan kami sia-siakan, InsyaAllah kami berusaha amanah menjaga kepercayaan tersebut dengan benar-benar menyalurkan kepada mereka yang berhak, sesuai dengan niat awal kami. GERAKAN BERBAGI TAKJIL UNTUK MUSYAFIR DAN YANG MENGHIDUP HIDUPKAN MUSHOLA ATAU MASJID.
Lewat media ini juga, kami ingin melaporkan GBT bagi musyafir dengan rincian penerimaan dan pengeluaran terlampir.

 Dengan pengeluaran ke  29 lokasi di pelosok desa di Kabupaten Temanggung


Dalam GBT ini, di lapangan banyak sekali hikmah yang bisa diambil dari setiap kejadian. Ada seorang ustadah yang menelponku sembari terisak mengucapkan terima kasih, karena merasa diperhatikan sepak terjangnya dalam mendidik anak - anak mengaji dan membentuk akhlakul karimah. Sekian lama tidak ada teman berbagi cerita dan perhatian, Hanya disentuh dengan bagi - bagi nasi dos untuk santrinya, dia merasa dihargai dan akan berjuang sekuat tenaga membimbing mereka.  Juga banyak sms masuk dari para pengasuh TPQ yang kami datangi, mengucapkan ucapan terima kasih dan memberikan doa terbaiknya untuk semua dermawan yang sudah memberikan perhatian pada GBT ini. setiap membaca sms dari mereka , tak terasa air mata membasahi pipi. Tak lupa kami selalu membalas sms,  mohon didoakan semoga masih banyak orang yang peduli dengan kegiatan bagi takjil ini sehingga bisa berkelanjutan. Berharap di tahun yang akan datang bisa menyapa kembali para santri di seluruh pelosok desa di Kabupaten Temanggung pada khususnya dan tidak mungkin tidak, bisa menginspirasi rekans yang lain untuk bergerak di daerah lain. Aamiin.
Dalam kegiatan GBT ini, selain sokongan dari donatur yang begitu banyak menurut ukuran kami, juga didukung oleh Keluarga Studi Sastra Tiga Gunung (KSS3G) dan para volunteer. Untuk daerah yang bisa terjangkau kuusahakan hadir sendiri menyampaikan amanat yang sudah dibebankan kepada kami. Tapi untuk menjangkau daerah pelosok seperti di desa Cemoro  kecamatan Tretep dengan jarak kurang lebih 46 km dari kota kabupaten Temanggung  berlokasi di puncak gunung Prahu dan bersebelahan dengan Kabupaten Wonosobo. Menyambangi Desa Pingit dan Wonokerso Pringsurat berjarak kurang lebih 31 km dari kota Temanggung,. Dsesa yang berbatasan langsung dengan kabupaten Semarang dan daerah pelosok lainnya, kami dibantu para volunteer yakni mas Irul. Mbak Hasna, mas Joko dan mas Arif yang rela hati menyampaikan takjil ke masjid atau mushola pelosok.  Mereka pemuda pemudi yang hebat!



Bersama KSS3G pada tanggal 4 juli 2015 kami mengadakan kegiatan bincang Sastra di Panti Asuhan Darrul hadlonah Pandean Temanggung sekaligus meluncurkan antologi puisi “Renungan Tiga Gunung.  Sebanyak 15 penyair menyumbang puisi bertemakan religi spesial untuk adik- adik di Panti asuhan Darrul Hadlonah. Tanggapan anak- anak panti di luar perkiraan kami. Mereka saat antusias bertanya dan bahkan banyak yang membaca puisi dalam antologi “Renungan Tiga Gunung”. Acara dilanjutkan dengan berbuka puasa dan sholat maghrib berjamaah.


Kegiatan kedua pada tanggal 8 juli 2015, bertempat di ikon kota Temanggung, di pertigaan Tugu Jam kami berbagi takjil untuk musyafir dengan mengusung tema Ngabuburit bareng KSS3G, dan bersastra sekaligus bagi takjil di jalan.



Pada kesempatan ini kami kembali ingin mengucapkan terimakasih kepada Allah yang telah berkenan menggerakkan hati para dermawan sehingga gerakan berbagi takjil ini berjalan dengan sukses. Hanya doa yang dapat kami haturkan ke hadirat Allah atas kebaikan hati para dermawan,semoga ditambahkan rejekinya, diberkahi umurnya dan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat. Aamiin.
Jakalallahu khoiron jazaa.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulihat Pelangi Bersamamu

(Puisi) Tarian koruptor

Paling Jauh dan Paling Dekat Dengan Manusia?