Julaibib, Sosok Yang (Tak) Terpandang
Sebenarnya,
ini cerita usang karena pernah tayang di blog bersama saat saya masih rajin
mengotak - atik kata, berada di paling
bawah file arsipku. Namun saat membaca ulang ternyata masih membuatku cemburu
dan Julaibib layak menjadi seorang idola di bandingkan dengan Dilan yang tengah
digandrungi para remaja Indonesia.
Selamat
membaca semoga tidak mengecewakan
*******************************************************************************************************
Capek
membaca dan mendengar berita tentang pemilihan Capres yang kadang memiriskan
hati, saya mencoba mencari alternatif lain dengan membaca buku pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam kelas 6 Madrasah Ibtidayah atau setingkat Sekolah Dasar,
mataku tertumbuk pada sosok Julaibib. Dia digambarkan sebagai seseorang yang
tidak terkenal, jelek secara fisik, bajunya rombeng, latar belakang dan asal
usulnya tidak diketahui dan segala “keburukan” yang ada di dunia menempel pada
sosoknya. Dibanding dengan si Bilal yang ditebus oleh Abu Bakar As-sidik, sahabat
Rasulullah SAW. Beda jauh.
Bila
Bilal si budak hamba sahaya digambarkan berkulit hitam legam, namun mempunyai
kelebihan kekuatan fisik yang sangat perkasa. Keislaman Bilal diketahui oleh
sang majikan. Saat sang majikan memaksa Bilal untuk menjual akidahnya, disiksa
dengan ditelentangkan di padang pasir yang panas, dilindas dengan batu besar,
dilempari batu sepanjang siang yang terik. Sampai stress dan putus asa Umayah
bin khalaf si juragan mencari muslihat untuk menundukkan si budak, Bilal
bergeming dan hanya mau berucap… AHAD….AHAD… AHAD. Satu… ALLAH! Akhirnya Abu
Bakar As-siddiq si dermawan segera mengumpulkan uang untuk memerdekakan budak
yang hatinya telah dipenuhi iman.
Kelak
di kemudian Bilal terkenal sebagai Muadzin pertama. Suara merdu mendayu
mengumandangkan adzan menggugah kaum muslimin Medinah berbondong-bondong
melaksanakan sholat berjamaah di masjid. Adzan adalah seruan untuk mengerjakan
sholat bagi kaum muslimin di seluruh dunia sampai saat ini.
Kembali
ke sosok Julaibib, seseorang yang tak terpandang. Namun kematiannya di perang
Uhud di saat sahabat lain tidak banyak yang mengenalnya, Rasulullah SAW
menyempatkan diri mendoakan beliau di depan jasadnya. Dan menyebut nama
Julaibib seraya berkata, “aku adalah dirimu dan dirimu adalah aku!” Betapaaaa
sosok Julaibib terpatri di hati Rasulullah. Ada apa gerangan???
Saking
istimewanya Julaibib di mata Rasulullah, ada beberapa kali Rasulullah memanggil
dan menyuruhnya menikah. Julaibib terdiam dan mundur teratur dari hadapan
Rasulullah. Bukan karena tidak menghormati Rasulullah SAW, namun atas dasar
kesadaran derajat dirinya, Julaibib diam dan mundur dari hadapan Rasulullah.
Sampai
pada suatu hari untuk yang ketiga kali Rasulullah memanggil dan menyuruh
Julaibib menikah.
“Ya
Rasul kekasih Allah, siapa wanita yang mau menerima saya sebagai suami,
sedangkan untuk menghidupi diri sendiri saja saya masih pontang - panting.” Jawab
Julaibib.
Rasulullah
tersenyum dan menyuruh Julaibib untuk menghubungi seorang saudagar terpandang
di Madinah dan meminang salah satu anaknya untuk Julaibib.
Julaibib
terkejut setengah mati. Atas dasar perintah Rasulullah SAW, Julaibib akhirnya
bergerak menguatkan hati ke rumah saudagar yang shaleh tersebut.
Saat
diterima sang Saudagar, Julaibib menyampaikan pesan dari Rasulullah sambil
tertunduk. Saudagar tersebut terhenyak, bahkan istrinya menangis dan sampai
berucap, “Cobaan apa yang akan Allah berikan dengan masalah ini? Kenapa
Rasulullah menyuruh dia. Bukan sahabat lainnya untuk anak kami?”
Julaibib
semakin tertunduk. Saat itulah tiba-tiba, anak saudagar tersebut sejak dari
awal mengikuti pembicaraan di belakang pintu berbicara, “Ayah Bunda, izinkan
aku berbicara. Bila Rasulullah sudah mengutusnya, aku siap menikah dengannya.
Pasti ada hikmah besar dari semua Sabda Rasulullah. Tidak mungkin beliau akan
menyesatkan umatnya.”
MasyaAllah,
Betapa wanita cantik anak saudagar tersebut berbicara dengan hatinya, dengan
keimanan yang utuh. Bukan semata-mata keduniawian yang ia cari.
Kelak
setelah mereka menikah, Julaibib dan istri sholihah dikaruniai generasi yang
ahli ibadah dan ahli di bidang masing-masing demi perkembangan Islam.
Julaibib
laki laki yang tidak terkenal, jelek secara fisik, bajunya rombeng, latar
belakang tidak diketahui dan segala “keburukan” yang ada di dunia menempel
padanya, saat kematian menjemputnya sebagai syahid di perang Uhud dikenali
bahkan didoakan langsung oleh Rasulullah SAW. Mendapatkan istri cantik, kaya
nan sholehah. Dikaruniai generasi penerus yang senantiasa berjuang untuk mengembangkan
nama harum Islam pada masanya. Semua adalah berkah dari sepanjang usianya tidak
pernah lepas dari Rasulullah. Setiap saat dan setiap waktu tak pernah terputus
berjamaah sholat bersama Rasulullah, berusaha berada di shaf pertama. Dalam
beberapa peperangan melawan kaum kafir, beliau selalu di garda depan. Karena
cintanya pada Islam, Julaibib menjemput kematian sebagai Syahid di perang Uhud.
Ketika banyak korban di kaum muslim karena kelalaian menjaga dan mengintai
musuh dari gunung Uhud, semata tergiur akan pembagian harta pampasan perang. Beliau
dikenali Rasulullah, disebut namanya bahkan didoakan langsung oleh Rasulullah, “aku
adalah dirimu dan dirimu adalah aku!”
Para
bidadari menantimu di pintu surga wahai Julaibib dan istrimu yang sholehah. Aamiin.
Saya
terpesona dan cemburu pada istri Julaibib.
Komentar
Posting Komentar