Cerita Malam Pertamaku yang mendebarkan
Setiap pulang menghadiri
walimatul ursy atau kondangan penganten, saya selalu teringat malam pertama
kami yang paling mendebarkan. Meskipun itu sudah terjadi sekian tahun yang
lalu, namun pengalaman pertama selalu menggoda dan mengesankan bukan? Seperti yang terjadi di lingkungan saya. Ada
anak baru yang mengajukan cuti menikah. Setelah masuk ke kantor pertama kali
yang ditanya bagaimana kesan malam pertama oleh teman teman. Yang pemalu
hanya bisa senyam senyum dikerjain teman temannya. Naaah.. anak ini lebih
terbuka dan bercerita dengan polosnya hingga menimbulkan tawa teman sekitar.
Mungkin terkesan tidak sopan,
tapi bagaimanapun juga saya ingin menceritakan malam pertama setelah akad nikah yang begituuu
mengesankan. Istimewa .
Jadi gini ceritanya teman
teman.
Malam itu setelah resepsi usai
dan tidak ada tamu lagi, untuk pertama kalinya kami sekamar berdua, buka baju
dan berganti. Hiks. Setelah bebersih segalanya, kami memulai ritual malam
pertama dengan mengambil air wudhu untuk sholat 2 rekaat seperti yang
disunahkan Rasul. Dari sini jujur aja badan udah mulai panas dingin. Mungkin suami
mengetahui kegugupan saya, dia mengendurkan suasana dengan mengajak _foreplay_ di tempat tidur berlomba suit
gunting kertas batu, dengan perjanjian siapa yang menang boleh ngapain aja. Suatu
kendilalahan sampai tiga kali saya menang terus. Horeeeee… Mas bojo udah pasrah
mau diapain, saya pun pamit izin keluar kamar mau ke belakang. Saya tidak ke kamar
mandi tapi menuju kamar emak dan bingung ga berani keluar dari kamar. Bahkan
saya malah memaksa Makne bukain amplop kado untuk menghilangkan kegugupan saya hahahaha.
Sampai tengah malam akhirnya saya
disuruh Makne masuk ke kamar pengantin dan mendapati mas bojo sudah tertidur
(atau pura-pura) tidur. Akhirnya pelan saya naik ke tempat tidur, bersebelahan
dengan suami untuk pertama kalinya. Semalaman tidak bisa tidur hingga bacaan al
quran memanggil dari masjid sebelah rumah, tanda sebentar lagi azan subuh
menggema, berganti pagi menyapa.
Itulah cerita malam pertama yang
berlalu begitu saja. Malam pertama yang
sangat menggetarkan buatku dan menjengkelkan buat mas bojoku hahahahaha.
Pagi hari setelah sholat subuh
berjamaah saya di”ceramahin” suami tanpa kemarahan dan itu sungguh melegakan.
Karena suami ridha atas kelakuan saya yang meninggalkan tempat (meski izin tapi
berbohong). Sampai sekarang kalau kami sedang bercanda suami bilang : “Dasar
istri matrek, milih buka amplop daripada nemenin suami” Hehehehe.
Cerita selanjutnya mudah ditebak kan? Sebagaimana
kisah pasangan suami istri yang telah halal. Tak perlulah diceritakan
detail karena ada larangan untuk menyebar hal tersebut seperti dalam riwayat HR
Muslim dikatakan Rasulullah SAW bersabda
bahwa “Sesungguhnya
manusia yang paling jelek kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah
seseorang yang menyetubuhi istrinya
dan istri bersetubuh dengan suaminya, kemudian suami menyebarkan rahasia
istrinya.” (HR. Muslim no. 1437)
Jadi hati - hatilah wahai para
pengantin baru. Janganlah kau menceritakan apa yang terjadi hingga seakan akan
teman temanmu hadir di kamar tersebut. Kita seperti membuka aib suami atau
istri kita. Simpanlah malam pertama itu sebagai kenangan terindah yang
dirahmati Allah. Jangan kau umbar daripada kesia-sian hidup yang didapat.
WaAllahu a”lam bishawab.
Waini
BalasHapus