Langit Biru Palestina, Riwayatmu.

 

Untuk bumi Palestina,Aku bertanya dengan jeri

Pada kalian yang sedikitpun tak punya nurani

Apa sejatinya yang tengah kau cari?

Berkoar menjaga harga diri,hanya umbar nafsu syahwati

 

Tidakkah kau sadar? Betapa nyalimu rengsa

Kau rampas  jiwa jiwa lemah tak berdaya.

6.150 anak dan 4.000 wanita di Gaza,

Melayang sia sia terhantam genosida

 

Gaza, membentang di bawah langit, biru bening

Tumbuh subur Buah tiin dan Zaitun seperti pada kisah

Sebuah kota kunci dan  perhentian penting

Putaran rempah di sekitar laut merah

 

Bertahun - tahun  Palestina dalam kekangan

Tanah tumpah darah semakin sesak

Dikuasai para pelaknat  dengan senjata terkokang

 Warga terusir dari negeri tempat berpijak

 

Bangsa yang diberkahi kau tindas

Bahkan bertemu lelaki tua  lemah meranggas

Yang hanya ingin bercinta di Masjidil Aqsa

Sekadar menggemakan takbir, tasbih, tahmid senafas

Tanpa membawa satupun senjata rentas

Israel ketakutan penuh was was,

Kau bombardir mereka dengan culas

 

Meskipun sekuat tenaga Gaza kau tumpas

Dengan segala senjata paling cadas

Membumihanguskan warga Palestina

Namun semesta  bicara beda, gugur satu tumbuh seribu riuh

Satu ditembak, bermekaran ribuan pejuang muda tangguh

 

Andai kau tahu, bagaimana sesungguhnya langit berderak

Para malaikat berbaris rapi , gumam tasbih menyeruak

Menanti para syahid di penghujung langit perak

Hantarkan syuhada tapaki firdausNya bertunak

 

Lereng Susi, 1 Desember 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rasa yang menguar

Kulihat Pelangi Bersamamu

(Puisi) Tarian koruptor