Puisiku Menjadi Lagu. Mungkinkah?
Saya sering mendengar berita tentang sisi positif dan negatif penggunaan Artificial Intelegent (AI) dalam kehidupan sehari - hari. Namun belum berminat menggunakan hingga pada pertengahan Desember 2023 saya membaca sebuah opini di koran Kompas tentang manfaat dan bahaya kecerdasan buatan tersebut serta menampilkan sebuat alamat OpenAI.com/CHATGPT. Iseng mendaftar dan terlintas di pikiran saat itu ingin membuat puisi dengan bantuan AI. Begitu mengetik kata “Secangkir Teh”, tidak sampai tiga menit muncullah deretan kata seperti puisi tanpa harus memeras otak dan mengolah rasa di hati seperti yang saya sadur di bawah ini: Secangkir Teh di Pagi Hari Setitik embun di ujung daun, Menyapa pagi yang baru bangun, Secangkir teh kuangkat perlahan, Menghangatkan jemari yang masih dingin. Aromanya lembut, mengalun perlahan, Membawa damai ke dalam dada, Seperti bisikan lembut sang pagi, Mengiringi langkah awal hari ini. Seteguk tenang, melenyapkan gelisah, Mengalir hangat dala...