Postingan

Terpesona Keseksian Umar

Gambar
foto diambil dari Pos Belitung Tribunenews Laki - laki garang nan macho itu terlihat seksi di mataku. Bagaimana tidak? Konon suaranya “menggelegar” laksana petir. Membuat gentar siapapun yang mendengarnya. Terlebih saat emosi tingkat dewa, pedang selalu terhunus di tangannya. Bahkan dia tega berniat membunuh adik perempuannya gegara sedang menekuri lembar shukhuf penerang  jiwa. Bagaimana tidak terlihat seksi? Saat emosi mendengar adiknya, Fatimah binti Khattab tengah belajar al quran di rumah Arqam bin abi Arqam. Dengan pedang terhunus didobraklah pintu rumah Arqam dan diseretnya sang adik. Fatimah dengan ketenangan luar biasa karena yakin bahwa yang dilakukan sebuah kebenaran maka hanya menolak permintaan sang kakak untuk memberikan lembar yang tengah dibaca. Bahkan mengatakan kakaknya terlalu kotor dan harus membersihkan diri untuk bisa memegang lembar yang tengah dibacanya.   Entah kenapa Umar bin Khattab si garang layaknya singa rakus itu tunduk saja disuruh membersih

DUA PULUH DUA HARI ‘WISATA ROHANI” BERSAMA BAPAK

Gambar
Datang akan pergi Lewat kan berlalu Ada kan tiada Bertemu akan berpisah Awal kan berakhir Terbit kan tenggelam Pasang akan surut Bertemu akan berpisah Heii Sampai jumpa di lain hari Untuk kita Bertemu lagi Ku relakan dirimu pergi Meskipun Ku tak siap untuk merindu Ku tak siap tanpa dirimu Ku harap terbaik untukmu Bila mendengar si Erix “ Endank Soekamti ” teriak serak menyanyikan lagu tersebut dari handphone anak bungsu, biasanya diriku akan ikut teriak mengalahkannya. Namun sore ini mendengar lamat suara si Erix membuatku tercekat dan mata langsung memerah basah. Kuusap dua bulir air yang menetes di sudut mata. Ingatan langsung terbang di sekitaran akhir Maret hingga awal April 2019, dimana firasatku membisikkan bila perjumpaan Bapak dengan sang Kekasih Abadi akan segera terjadi dan menyisakan perpisahanku dengan Bapak. Ya, sejak meminta disiapkan baju ihram yang teronggok di lemari baju di rumah Kauman Parakan, diriku segera menata hati dan terus berdebar

BENCI BAPAKKU

Gambar
Mungkin diantara tujuh bersaudara, saya termasuk anak “durhaka”, sekedar remah remah yang tidak bisa dibanggakan oleh Bapak. Bila dahulu makne almarhumah semasa hidupnya memahami “kelemahan” saya hingga saya pun bisa memahami makne dengan segala kebaikan dan kelemahannya juga.Tapi tidak dengan Bapak, di mata Bapak saya adalah seorang anak yang tidak layak diceritakan selain harus menyelesaikan masalah sendirian. Dan enam anak selalu membanggakan Bapak, tidak ada yang berani membantah apa yang Bapak katakan. Saya tidak! Saya tetap berani menjawab bilamana apa yang dikatakan Bapak kurang pas. Pernah suatu hari Mbakyu nomor tiga sampai bilang, “Bulik, kok tidak ada takutnya dengan Bapak mbok jangan membantah, Bapak bilang apa dituruti”. Saya langsung menyalak   : “Lhooo kok dibilang membantah to? Justru ini membuka diskusi panjang dengan beliau”. Terbukti setiap kami sowan minimal seminggu sekali sejak makne sakit hingga Bapak meninggal April lalu, Bapak suka berdiskusi apapun denga

GBT MENJALA CINTA DI 2019

Gambar
Pertama yang ingin saya teriakkan hanya satu kata : ALHAMDULILLAHIRABBIL A’LAMIN . Segala puji bagi Allah yang telah memberikan anugerah dan rahmad kepada kita semua sehingga GERAKAN BERBAGI TEMANGGUNG (GBT) bisa bergerak dan terus bergerak karena didekatkannya GBT dengan orang - orang baik. .Bayangin aja  seperti tahun - tahun lalu, hanya berbekal “bengokan” di sosmed, para donatur dengan ikhlas hati mempercayakan amanat kepada GBT. Seperti yang sudah- sudah juga, beliau para dermawan ini  pasti telah membersihkan hartanya di lingkungan masing - masing. Namun masiiiih aja mau dan peduli dengan Gerakan Berbagi Temanggung (GBT). Apa bukan suatu anugerah yang luar biasa berada di lingkungan orang - orang sholeh yang suka berderma? Dan yang paling menggairahkan, saldo setiap tahun merangkak naik. Masya Allah…(saya nulis kayak gini bukan sinambi koprol yaa, tapi sumpaaah ngetik laporan ini sembari air mata berderai derai atas nikmat yang luar biasanya ini ) lebay dotcom. Sebelum