(Artikel) Remah remah di Reuni Perak SMANSA TEMANGGUNG 2017.



Ada yang bilang “hati hati dengan reuni” karena akan memporakporandakan hati. Seseorang berniat menghadiri undangan reuni atau tidak pasti dengan berbagai pertimbangan. Aku termasuk orang yang  berbahagia dengan adanya reuni (apalagi ada embel - embel gretongan.. alamakkkk!). Bukan karena ada serpihan hati  yang tertinggal di masa sekolah, namun semata ingin menjalin silaturahmu dengan teman yang pernah berinteraksi
Tidak peduli di jalan atau di mana tempat saat bertemu dengan teman lama, begitu teringat wajah dan nama tak sungkan aku menyapa duluan. Meski ada beberapa yang sempat pangling dan merasa aneh dengan diriku yang sok kenal sok dekat. Tapi kutak peduli... diriku tetap nerocos dan sok terkenal gituuu... wal hasil beberapa teman (terpaksa) harus mengenalku setelah kusapa duluan. Qiqiqi.
Sudah ada beberapa reuni yang kuikutin dan semuaaaa mengesankan.  Bertemu dengan teman lama  adalah obat perindu, dengan catatan  bila uluran tangan ini diterima. Jika tidakpun aku tidak akan patah hati karena menyadari  siapalah diriku ini. Si anak ndeso, bahkan untuk menghadiri ulangtahun teman aja ga punya keberanian saking terbatasnya uang saku waktu itu. Namun sekarang  meski tetap dalam kebersahajaan, diriku nekat dateng di acara reuni karena yakin dengan reuni dapat menjalin silaturahmi, menambah persaudaraan dan menyuntikkan semangat baru dalam menyongsong hari  dengan ceria.
Nah.. cerita tentang reuni pada tanggal 26 Maret 2017 lalu, alumni angkatan tahun 1992 SMA N 1 Temanggung mengadakan reuni (dadakan) untuk memperingati dua puluh lima tahun kami menanggalkan seragam abu abu putih dan meninggalkan halaman SMA 1 tercinta. Tanpa persiapan yang memadai, hanya bermodal obrolan grup whats up, kami saling berkoordinasi.  Bertema  BUKAN SIAPA KITA SEKARANG, TAPI BAGAIMANA KITA DAHULU HINGGA BISA MENJADI SEPERTI SEKARANG, alumni 1992 menorehkan sedikit bakti untuk SMA 1 Temanggung. 75 alumni berkumpul di SMA 1 ikut berpartisipasi menjaga bumi dengan menyumbang 11 pohon langka di hutan SMA 1 Temanggung. Butuh perjuangan ekstra untuk menuju ke area hutan SMA 1 Temanggung. Atas dukungan semua temans di grup alumni92, kami bisaaaa! 



Selain penanaman pohon langka tersebut, sebagai ucapan terimakasih pada SMA 1 Temanggung kami juga memberikan kenang - kenangan kecil berupa kamera DSLR untuk membantu kegiatan OSIS dan kegiatan adik adik lainnya.  Selama ini satu kamera sumbangan angkatan 1987 sering diperebutkan oleh mereka. 



Pada kesempatan yang berbahagia tersebut  untuk menumbuhkan budaya literasi pada anak didik kami sampaikan 5 buah buku ANTOLOGI PROGO 3 dari KSS3G Temanggung untuk perpustakaan dengan harapan, anak anak bisa belajar sastra dan pada akhirnya mereka akan mencintainya. Dengan bersastra, mereka (akan) bahagia. 


Oh hiyaaa...dari acara reuni tanggal 26 Maret lalu  Alhamdulillah acara berjalan cukup meriah. Canda riang, bernyanyi bersama, ngobrolin apa aja. 
Dari situasi yang menyenangkan tersebut, ada beberapa remah remah yang sayang untuk tidak diceritakan.


Pertama. Setelah berpisah kurang lebih 25 tahun, saat registrasi banyak teman yang tidak saling mengenali. Setelah reuni  mereka bisa berbincang akrab dan obrolan mengalir dengan riang (stttss... padahal dulu mereka tidak saling mengenal lhoo) hehehehe



Kedua, pertamaaaaa kali berjumpa dengan guru yang hadir, ada “keanehan”  terlihat. Beliau beliau masih nampak muda, sementara dari kami semakin menua, bahkan ada beberapa rekan nampak lebih tua dari Bapak guru yang hadir. Hehehe. Mungkin berkah sebagai seorang pendidik yang senantiasa bertemu dengan anak didik yang masih belia. Mau tak mau membuat beliau para guru juga nampak tetap muda. Hehehehe



Ketiga, seperti ulasanku di awal ada berbagai pertimbangan seseorang akan menghadiri undangan reuni atau tidak. Naahh... kemaren secara tak sengaja aku temui beberapa mata teman  “berbinar” saat bertemu dengan seseorang yang mungkin (dulu) sempat ditaksir namun tak punya keberanian. Nampak sekali binar itu dan membawaku terlarut dalam suasananya. Hehee
Duhh... jadi pengen ikutan merasakannya juga. Gimanaaaa gitu....  Saat bertemu beberapa teman (lelaki) yang lumayan akrab, aku sempatkan bertanya apakah mereka juga punya “sesuatu rasa” padaku? Dan jawabannya sungguh mengharu biru... Sebagian besar mereka menjawab bila mereka sangat KANGEN padaku... kangen pengen nimpukin bakwan jagung!! (seperti ujaranku saat marah di grup) hahaha.. ya sudahlaaahhh... setidaknya masih ada yang punya rasa padaku, meski hanya untuk melempariku bakwan jagung kesukaan 😀


Salaam.
 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulihat Pelangi Bersamamu

(Puisi) Tarian koruptor

Paling Jauh dan Paling Dekat Dengan Manusia?