(Puisi) Tangisan Langit



Curahan tangis dari langit
Menghidu lembah Bhumi Phala
Menyisakan duka teramat pahit
Tanpa sempat kita bertanya

Lima jam Sang Khalik  kirim hujan tak jeda
Sang banyu melesak  berkelana
Seraya ucap tasbih menuju muara
Tanpa tendensi ataupun sakwasangka

Jikalau di bumi Temanggung memakan korban
Bukan berarti Tuhan tengah memberi cobaan
Namun hanya sekedar peringatan
Janganlah sunatullah  kau lawan
 sang tirta kembali pada aliran.

Air tetap ingin berkisah
Pohon pohon biarkan  menyerap basah
Atau berlalu tanpa terhalang sampah
Kembalikan bumi pada marwah


Duka temanggung, 6 april 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulihat Pelangi Bersamamu

(Puisi) Tarian koruptor

Paling Jauh dan Paling Dekat Dengan Manusia?