Reuni "Antimeanstream" Ala RISMABA Erlangga Semarang




Reuni?  Hampir semua orang yang (pernah) sekolah pasti familiar dengan kata reuni. Berasal dari kata  Re” yang artinya kembali dan “Uni” yang artinya bersatu. Jika dua kata tersebut digabung maka bisa diartikan “Kembali Bersatu”. Reuni diadakan dengan tujuan berkumpulnya kembali dengan teman, rekan, saudara, bahkan keluarga yang mungkin sudah sekian lama tak bersua..

Setelah reuni pertama biasanya kangen belum terobati. Wal hasil reuni diadakan berkelanjutan setahun sekali, bahkan ada yang sebulan sekali atas nama arisan. Dimulai dari teman PAUD.. (eh... jamanku belum ada PAUD ding), temen TK, SD, SMP, SMA bahkan kuliah semua mengajak untuk  Bertemu kembali. Bisa jadi dalam setahun, seseorang menghadiri reuni 6 sampai 7 kali.

Lhaa hari Sabtu kemaren, tanggal 19 Agustus 2017 diriku menghadiri undangan REUNI juga. Fajar sehabis sholat subuh  bela - belain berangkat dari lereng Gunung Sumbing Sindoro menuju ibukota Propinsi Jawa Tengah yang panas untuk menghadiri reuni. Reuni kali ini bukan sembarang reuni, karena bukan reuni angkatan kuliah atau reuni kelas namun reuni RISMABA. Reuni REMAJA MASJID BAITURAHIIM Erlangga Semarang. Waktu pertama kali dapat jawilan info dari mbak Nenny kalau mau diadain reuni remaja masjid aja, diriku udah geli tapi sangat penasaran. 

Masjid Baiturahiim adalah masjid yang berada di Jalan Erlangga Tengah Semarang. Lokasinya berada di depan kost  saat diriku menuntut ilmu di UNDIP Semarang. Banyak sekali kenangan indah di rumah Allah tersebut.  Kebetulan di tahun kedua kuliah diriku pindah kost di Erlangga, Remaja Masjid Baiturahiim yang selanjutnya disebut RISMABA sedang aktif berkegiatan. Waktu pertama kali bergabung sedang diadakan rapat kerja tahunan untuk memilih ketua. RISMABA memang beda, pengurusnya bukan hanya dari warga asli, tapi kolaborasi dengan para mahasiswa mahasiswi yang kost di sekitaran masjid. 

Banyak sekali kegiatan RISMABA yang disupport oleh takmir masjid pimpinan Pak Jatmiko. Kegiatan RISMABA diantaranya : Rapat kerja pemilihan ketua, kemah bakti berbagi Mukena dan Al quran di desa binaan di Kopeng, penyembelihan hewan kurban,piknik ke Pangandaran, kuliah 7 menit selama Ramadan dan penyediaan takjil.


Rapat kerja pemilihan ketua RISMABA di beranda  dan ruang sholat putri masjid Baiturahiim.

   Sejenak bergaya di hari pertama rapat kerja di ruang sholat putri.


Kemah bakti di kaki Gunung Merbabu dilaksanakan selama 3 hari 2 malam. Menuju ke desa binaan kami harus berjalan menyusuri jalan setapak di hutan pinus di kaki gunung Merbabu.


 Tidur di tenda saat berkemah bakti di kaki gunung Merbabu.

Untuk persiapan Iedul Adha,  tim pencari hewan kurban sejenak berfoto di tepi jalan.

Perjalanan wisata religi di Pangandaran merupakan salah satu sarana untuk "pendekatan" bagi para anggota RISMABA πŸ˜ƒ


Semuanya mengesankan dan menyenangkan. Namun di antara semua kegiatan RISMABA, satu - satunya kegiatan yang membuat jantung bergedup kencang saat penyediaan takjil di bulan Ramadan. Wuiiihhh... takjil yang melimpah untuk anak kost dengan sangu minimal itu sesuattttuuuuu banget πŸ˜€
Setiap hari takjil sisa (ehh... milih duluan ding) hampir sepiring sendiri kusingkirkan dan langsung kubawa ke kost. Mungkin teman - teman pada mikir, ajigileee.. Ida, rakus banget yaaa. Tapi sumpritt.. diriku ngambil segambreng gitu buat temen se kost, bukan untukku saja. Biarlah “kesan rakus” itu melekat padaku, diriku rela asal teman - temanku bahagia. Ciee.... Terbukti kan, diriku orang yang baik hati, tidak sombong dan suka menabung. Setiap buka pintu kost.. teman teman udah pada nunggu di meja tamu dan menghambur rebutan takjil qiqiqi.

Tentang rapat kerja pemilihan ketua ini juga tidak main- main lhoo.. dikerjakan sangat serius. Saat diriku aktif, raker diadakan di beranda masjid selama 2 hari dan terjadi pergantian suksesi kepemimpinan dari pak Iwan ke Ahmad Nuqman (warga asli Erlangga). Tahun ke 2 diadakan di rumah Yulia Surya Parakan. Dengan menyewa bis selama 2 hari raker, terpilih Sulis putra pak Jatmiko. Suksesi sebelumnya lebih keren lagi. Dari cerita yang kudengar  Rismbaba pernah mengadakan rapat kerja di Baturaden, rumah peristirahatan Keluarga mas Komar dan mbak Inna Rahmawati. 

Cerita tentang rapat kerja di Parakan ada kenangan indah untukku, karena dari rapat kerja itulah diriku dekat dengan seseorang yang pada tahun itu mendapat tugas sebagai ketua panitia qurban dan sekarang menjadi imam keluarga  di rumah. 
Entah tulah entah rezeki ternyata di reuni kemaren terungkap, berawal dari mengikuti kegiatan RISMABA ada 9 pasang suami istri dan 6 istri didapat dari kost depan masjid, termasuk diriku

Kembali ke acara reuni RISMABA, reuni yang diketuai mas M Fatchurrochman ini emang keren. Diadakan dari lintas generasi, lintas angkatan, lintas universitas dan lintas etnis namun mempunyai rasa yang sama. Sama - sama mencintai masjid dan berupaya bagaimana kegiatan remaja masjid bisa tetap eksis. Rismaba dibentuk pada tahun 1981 oleh pak Jatmiko bersama mas Shobikin (maaf kalau salah) dan kegiatan RISMABA berakhir di kepemimpinan Sulis sekitar tahun 1996/1997. Kegiatan masjid selanjutnya diampu oleh takmir masjid. 

Kepasifan itu bukan tidak ada semangat, namun dikarenakan banyak mahasiswa yang telah wisuda dan kembali ke daerah masing – masing. Dan kurangnya  SDM dari warga sendiri. SDM disini bukan karena rendahnya “potensi”, namun memang tidak ada lagi remaja di Erlangga, dikarenakan remaja yang aktif beranjak menua dan beralih ke takmir masjid.πŸ˜€
Bertempat di Rumah makan Istana  Jalan Mataram, reuni RISMABA diawali dengan doa bersama dan cerita mengalir tak habis - habisnya. Meskipun awalnya tidak saling mengenal, namun di acara tersebut semua menyatu seolah sudah mengenal jauh - jauh hari sebelumnya. Karena RISMABA kami disatukan dalam cinta. Diriku yang belain datang dari kampung, masih kalah oleh teman lainn yang jauh- jauh datang dari Jakarta, Bandung dan Surabaya. Luar biasaaaaa. Acara dilanjutkan dengan bertukar kado, berfoto, menghimpun dana dan baju pantas pakai untuk disumbangkan ke panti asuhan. 

                        Kami "tim Yunior" di Rismaba πŸ˜‡ 
Foto selamat datang dari ex RISMABA yang hadir awal. 

Dua perusuh mengganggu pasangan yang dipertemukan di RISMABAπŸ˜€

   Para senior seniorita Rismaba yang super duper keren πŸ˜€

 Prof. Fajar yang setia bersepeda saat masih mengajar bersama Pak Rosyad, Ketua Takmir masjid Baiturahiim periode sekarang

   Anggota Rismaba awal bersama Pak Jatmiko. pengurus takmir masjid sepanjang masa .

Foto bersama, seluruh peserta reuni sebelum berpisah kembali.

Untuk teman yang tinggal di Semarang, hari Ahad reuni berlanjut gowes bersama dari halaman masjid Baiturahiim Erlangga dilanjutkan makan mie kopyok di beranda masjid. Dari cerita yang kudapat,, sepertinya acara berakhir hingga jelang senja.

 Itulah “virus” reuni.  Setelah bertemu bukannya kangen menghilang, namun semakin tumbuh dan bertumbuh. Untuk mengobati rasa itu, biarlah diriku kangen kangenan dengan anggota Rimaba yang ada di rumah alias dengan mas bojo saja. qiqiqiqi

Perasaan baru sebentaar diriku tertawa dan bercerita, saat melirik jam sudah beranjak di angka dua siang. Waktunya untuk berpamitan kembali ke lereng gunung. Masih enggan rasanya untuk berpisah. Masih banyak kisah yang belum tuntas diceritakan.

Meski waktu dan jarak akan memisahkan kami, namun semoga semangat untuk tetap mencintai dan menghidupkan kegiatan masjid dimanapun berada, masih membara di hati kami yang tidak remaja lagi.

Salaam takziim.








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kulihat Pelangi Bersamamu

(Puisi) Tarian koruptor

Paling Jauh dan Paling Dekat Dengan Manusia?