Postingan

Menampilkan postingan dengan label Fiksi

(Fiksi) Sepenggal Tentang Kisah Sejati

Hampir limabelas tahun sudah kita dipersatukan Allah dalam balutan dan genggaman cintaNYa. Tak mudah melewati lintasan 15 tahun yang Allah berikan untuk kita. Banyak onak dan duri menghadang langkah, namun kita mampu lampaui semua dengan senyum senantiasa mengembang. Saat itu.. Terbayang jelas bagaimana kau ucapkan ikrar janji suci di depan orang tua. Kerling mata jenakamu mengalihkan wajah pucat pias gugupmu. Untunglah semua berjalan lancar dalam satu helaan nafas. Tanda sah kita untuk memagut cinta yang selalu dijaga sebelum ikrar hari itu terpenuhi. Meski sebelum janji ini terucap, terbata-bata menjaga cinta dan nafsu. UntunglahTuhan masih menyayangi dengan menjaga cinta kita sampai waktu memperkenankan cinta untuk saling memagut. Makin lengkap kebahagiaan setelah dua tahun dalam penantian si kecil menghiasi hari-hari kita. Masih teringat sehabis magrib, kurasakan mules tak terhenti. Dalam pucat panikmu, kau masih sanggup menyemangati diriku untuk kuat bertahan. Kita

(Fiksi) Harusnya Aku Melewatkanmu

Harusnya ku telah melewatkanmu Menghapuskanmu dari dalam benakku Namun ternyata sulit bagiku Merelakanmu pergi dari hatiku [Adera – Melewatkanmu] Samar kudengar lagu itu tanpa terhenti. Selesai di syair terakhir kembali Adera mengusik dengan lagu Melewatkanmu . Aku lirik pak sopir travel yang masih muda berusia sekitar 32 tahun mengangguk-anggukkan kepala dan sekali ikut bersenandung. Keren juga sopir travel ini, biasanya sopir menyetel lagu dangdut atau campursari paling keren lagunya Wali atau ST12. Tapi si sopir memutar lagu Adera. Mellow, mendayu. Sepanjang perjalananku dari Yogyakarta menuju kota kecilku di lereng Sumbing Sindoro menjadi jengah. Hatiku tertusuk oleh Adera. Untuk mengusir rasa yang teraduk aku mencoba pejamkan mata. Tiba-tiba tilulit tilulit tilulit.. handphoneku bergetar. ada sms masuk. Duh, dia lagi dia lagi. Dia yang harus kulewatkan, kembali menyapaku “ Semangat pagi.” Kututup handphone, berusaha abai dengan sms barusan. Kembali

(Fiksi)Lelaki yang Kurindu

Lelaki itu tiba-tiba menganggukkan kepala sambil tersenyum saat mengetahui aku memperhatikan dirinya dari tadi. Aku segera membalas senyumnya untuk menutupi rasa malu yang menyeruak. Senyum lelaki itu mengingatkanku pada sosok yang pernah sangat kurindukan saat kuliah dahulu. Sedikit banyak lelaki yang kurindukan itu banyak membantuku untuk mengarungi hidup yang kembang kempis saat kost di Semarang. Ingatanku kembali melintas belasan tahun yang lalu kala aku kost di Erlangga Tengah Semarang untuk kuliah di Undip. Setiap hari di siang yang terik aku selalu menunggu laki laki itu. Saat dia datang, bergegas aku menghambur keluar dari kamar untuk menyambutnya, untuk mendengar cerita lucunya, bergurau sampai ngakak dan sesekali menceritakan keluarga masing-masing. Setelah semuanya selesai, dia akan pamit dengan sopan dan segera berlalu sambil melemparkan senyum jenakanya. Begitulah lakon setiap hari yang kulakukan dari secuil waktuku menuntut ilmu, hingga tumbuh kedekatan d

(Fiksi)Aku, Tasku dan Anakku

Aku Elena, istri seorang politisi yang karena dicintai banyak orang terpilih kembali mewakili dapilnya duduk di Senayan. Sebagai istri yang baik aku harus mengikuti segala kegiatan untuk mendukung karir suami. Menemani suami kunjungan kerja ke daerah, mengikuti kegiatan ladies program, mengikuti kursus pengembangan diri dan kepribadian, mengikuti kursus public speaking , menemui para konstituen di masa reses sampai menemani wawancara dengan wartawan. Beruntunglah aku diberi paras menawan dan fisik ideal yang didambakan hampir semua wanita. Jika para wanita mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkannya, aku cukup memanggil salon langganan ke rumah dan melakukan perawatan seminggu dua kali. Dengan fisik yang lumayan aduhai, wajarlah banyak godaan mendekat. Dari laki-laki iseng maupun brondong butuh duit banyak yang mendekatiku. Tapi maaf, sedikitpun tidak ada niatan menduakan atau meninggalkan suamiku yang baik. Aku Elena, wanita tipe setia. Apapun keinginan suami berusaha