Postingan

Bahala Beringsut

Gambar
sumber foto CNN Indonesia Pada kotak dalam genggam  Bertalu genta kematian  Laksana genderang perang  Menggemakan tabir pesan  Tentang sebuah tujuan  Jiwa -jiwa rengsa meranggas.  Dan aku hanya mampu  Tertunduk luluh pilu  Repihan mantra doa sahdu  Bahala segera beringsut  Semesta tersenyum ranum  Geliat asa seluruh. Lereng SuSi, 29 Juni 2021 #si Renik itu ada #Jaga Kesehatan

Patroli Abadi

Gambar
  sumber gambar : infografis Menanti laut mencium bibir pantai, Diiringi nyanyian gelombang melodi Kan kutitipkan selarik mantra puisi Pada kalian para perwira penjaga negri   Limapuluh tiga kusuma telah memberi pelajaran berarti Bagaimana seorang patriot sejati tak pernah mati Namun melaksanakan tujuan tertinggi Menjaga lautan Indonesia tetap pada pangkuan ibu pertiwi   Harum asmamu sampai penghujung ufuk Tak lelah patroli abadi kau reguk Senantiasa siaga tanpa hiruk pikuk hingga bidadari di pintu surgaNya menanti kau peluk   #lerengSusi, 26 April2021      

Gegara Kucing, Hatiku Meleleh

Gambar
kucing rescue yang dipelihara kel Sinto  S aya bingung pengen cerita tapi mulai dari mana. Jadi gini 😉 Kemaren di tengah kesibukanku (ciee.. sok sibuk niih), saya dipanggil teman dan mendapat perintah untuk mengantar seekor kucing sakit ke klinik. Sudah beberapa hari kucing ini  mengeong  di halaman depan tanpa tahu siapa pemiliknya. Oleh beberapa teman yang penyayang kucing dia dibuatkan tempat dari kardus dan disediakan makan. Tapi sepertinya si kucing kesakitan dan tidak pernah beranjak dari tempat. Teman saya sudah berkomunikasi dengan bu Sinto, seorang pecinta kucing. Bertempat di desa Putat Kec Bulu, Bu Sinto ( seorang pengusaha sukses di bidang pertanian), mewakafkan sebagian waktu dan hartanya untuk merawat ratusan kucing liar ataupun kucing jalanan   yang ditemuinya.  Sebenarnya saya menolak perintah tersebut. Mending di suruh cabutin rumput di lapangan sepak bola ketimbang ngurusin kucing. Bukannya saya pembenci kucing yaa.. tapi ada trauma masa silam yang membuat saya eng

Bumiku Ber-Anomali

  Pada rahim bumi yang lahirkan tunak Mengikat erat akar menyeruak Tebaran benih ilalang mendesak Tak pupus hilangkan jejak   Rimbun daun bersemai Di jemari ranting goyang melambai Batang kokoh kuat menggapai Semburat asa merangkai damai   Tuhan berikan bumi hamparan berpijak untuk bersanding makhluk tak berjarak menggali dan mengolah bumi tanpa merusak mengukir jejak kenaikan bertapak   Polah manusia tampakkan jati diri Nafsu kelola tak bisa kendalikan   hati Tumbangkan seluruh nyanyian merdu selebrasi Belantara nusantara digunduli Hingga jantung pertiwi beranomali    #LerengSusi, 02Juli2016         

Jenang apa Jeneng?

  Dulu saya geli saat mendapat pertanyaan dari mbok Kotik, seorang ibu bersahaja ketika kami ngobrol ringan sembari beliau menampi beras di selepan Kali Aji milik mbokne . “ Mbak jenengan akan   memilih “JENENG” apa “JENANG”? ” Tanya mbok Kotik.   Spontan saya pilih “JENANG” laaah. Apalagi mbok Kotik waktu itu membawa jenang lot kesukaan. Jenang lot adalah jajan pasar yang terbuat dari tepung beras ketan, gula dan santan yang diaduk menjadi kenyal tapi tidak alot.   Jenang lot buatan mbok Kotik mantap betuuul. Tanpa basi- basi   sembari ngobrol jenang itu habis di mulut saya. Hehehe.   Begitu pula tiap berkunjung ke saudara dan mendapat suguhan saat kondangan , pasti saya akan mengambil jenang yang tersaji daripada kudapan   lain. Di Temanggung ada jenang lot.   Di Purworejo ada jenang sirat, di Garut ada dodol Garut, di Kudus ada jenang Kudus sinar 33, main ke Bandung dapat suguhan wajit Bandung, ke Lampung ada dodol duren dan lainnya buatan Ny   Wie. Hihihi si jenang selalu

(Upaya) Meraih Kebahagian Hingga Lanjut Usia

Gambar
  Beberapa hari lalu tak sengaja saya melihat tayangan video di sosial media bagaimana seorang kakek mendapat perlakuan kasar dari seorang wanita muda (entah menantu entah anak perempuan) yang sangat tidak etis. Seketika air mataku mengalir deras, tetiba terbayang dimataku bagaimana perlakuan saya terhadap Bapak dan makne Rahimahullah dengan biasa saja, sekadar menjalankan kewajiban saja selaku anak atas nama kesibukan masing –masing. Penyesalan selalu datang belakangan. Setelah orang tua berpulang ke hadiratNya, baru   menyadari mengapa hanya seperti itu saja yang kami haturkan kepada orang tua. Hiks.. Semoga orang tua yang telah mendahului kita, perjuangan beliau mendapatkan balasan yang indah dari Allah melebihi dari yang beliau berikan kepada kita semua. Aamiin. Kembali ke tayangan video tersebut, Saya tak bisa membayangkan bagaimana perihnya hati si kakek diperlakukan dengan kasar dan tak beradab. Terlihat beliau mengusap mata dan berusaha mengelus pipi. Saya hakul yakin beliau

Anomali Rasa

Gambar
Berbaur bagai seonggok sampah Kotor, hina tak berharga Buat apa berpolah kebajikan Tapi otak masih (saja) jalang Jelas tergambar nyata Bahwa kelakuan jalang terpampang Meski berkedok kelembutan Terasa men g oyak ketentraman Ampuni... ampuni   jiwa lemah Yang masih berbinar Melihat kefanaan Nurani berkata segan Tapi fakta berbicara melawan Di dada terhimpit sakit Mem baca pesan tersembunyi ditujukan untuk sang lancang dari perempuan yang terluka hati