(artikel) Menulis Dan Teruslah Menulis
Perasaan lamaaa banget ga utak
atik kata. Bukan sok sibuk sih, namun emang ide mandeg ga bisa merangkai kata
lagi. Seperti biasa, mungkin perlu suntikan piknik atau sekedar membeli berlian untuk bisa melanjutkan
aktifitas menulis kembali. Hehehe
Meskipun lama tidak pernah
menulis, bukan berarti aku berhenti dari segala aktifitas tulis menulis lhoo.
Jujur aja, hasrat menulis sempat terhenti gegara tulisanku dihapus oleh admin saat posting di rumah kontrakan bersama. Aku sempat heran, kenapa tulisanku tentang kondisi penjara di Indonesia dihapus begitu saja oleh admin. Siang harinya aku mendapat pesan dari admin bila tulisanku dihapus karena “basi” dan pernah ditulis. Padahal sueer kewer – kewer berani disamber geledek biarpun acak adul, aku berusaha menulis berdasar data dan berita yang sudah merebak. Selidik punya selidik, mungkin tulisanku tentang kemewahan yang diterima oleh segelintir orang karena kemampuan finasialnya bisa menikmati kemewahan penjara selaksa hotel berbintang, salah satu contoh dalam artikel tersebut menceritakan tentang Gayus yang bisa menikmati santap siang di sebuah resto mewah bersama dua sosialita saat Gayus di penjara.
Sudahlah..
tak penting untuk dibahas. Bagaimanapun juga aku pernah belajar di kontrakan
bersama. Hanya diriku merasa (setelah
artikelku dihapus admin dengan sewenang-wenang), tulisanku tidak “layak” lagi disana. Maka tanpa berpikir panjang
segera kuhapus semua artikelku di kontrakan bersama. Aku takut tulisanku
mengotori serambi dan memenuhi server dikontrakan bersama tersebut. Aku akan mencari ilmu lagi di tempat yang
berbeda, yang mau menerima karyaku apa adanya, tanpa tendensi.
Tapi
aku lupa, bila di sana ada artikel karya kolaborasi antara diriku dengan
beberapa pengontrak. Dan jeleknya lagi, tanpa konfirmasi, diriku langsung
menghapus karya bersama tersebut. Nasi sudah menjadi bubur.
Hikmah terbesar dari kejadian tersebut, aku
bisa merapikan kembali rumah pribadiku. Meskipun jauh dari sempurna, dengan tertatih-tatih, aku berusaha mendandani rumah mungil pribadiku semenarik mungkin. Memang
masih belum bisa menarik orang untuk mengunjungi blog pribadiku. Tapi setidaknya,
aku punya rumah sendiri untuk menuangkan apapun yang ada di benakku tanpa deg -degan
dihapus oleh admin.
Meski hanya abal abal, aku berusaha menulis dengan kesadaran penuh dan
bertanggungjawab atas apa yang kutulis. Alhamdulillah biarpun acak
adul, tulisanku diapresiasi di media cetak lokal. Ada beberapa kali namaku nongol di majalah
dan tabloid kampung.
Biarpun hanya media lokal, namun girang jelas bukan alang kepalang.
Karyaku tercetak jelas. Semua membutuhkan proses dari hal kecil atau sederhana untuk menjadi besar. Tidak serta merta 'Makbendudug' menjadi "ADA" dan dihargai.
Artikelku tentang Akte kelahiran dimuat di majalah GEMA kabupaten Temanggung.
Artikel tentang aktifitasku di Kelas Inspirasi Temanggung juga "lolos uji" hihihi di Majalah Gema edisi 03/XI/2016
artikel ku ke 2. sesuatuuuuuu bingits. (norak yoben hihihi) |
Di
dunia senyatanya (bukan hanya dunia maya penuh pesona), aku tetap belajar menulis
dengan mengikuti kegiatan arisan sastra 2 bulanan oleh KSS3G. KSS3G adalah komunitas studi sastra 3 gunung
yang digawangi oleh penyair kawakan pak Titi Roso dan Pak Ariadi. Beliau sudah malang
melintang di jagat ke”penyairan”
nasional. Arisan unik menurutku,
biasanya arisan emak-emak nama keluar, maka duit atau emas berlian yang
diterima. Tapi di KSS3G begitu nama keluar, maka tulisan atau karya sastranya
akan didedah oleh para penyair dan penulis di Temanggung. Ngeri -ngeri swedaaappp. Lumayaaann.. bisa
meningkatkan kemampuan acak adulku menjadi lebih tertata.
Untuk
mengasah kemampuan tulis menulis, aku juga berusaha mengikuti beberapa event kepenulisan. Ada beberapa antologi yang
menyempilkan namaku di buku yang diterbitkan. Terakhir ada sesesuatu yang membuatku
jingkrak jingkrak gak keruan (upss...
lupaaa kalau udah uzur..hihihi)
Stensilanku tentang “LELAKI YANG PERNAH KURINDUKAN” direview oleh pak Titi Roso dan di muat di tabloid Pendidikan. Beliau seorang penggiat
sastra dan mantan wartawan harian. Suatu kebanggaan tiada terperi. “Stensilan” tersebut di apresiasi. Lebih membanggakan
lagi menurut beliau, cermin atau cerita mini atau “SASTRA
POP” bukan sekedar karya “picisan”,
namun layak DISANDINGKAN dengan
karya sastra lainnya. Wahhh... kalimat tersebut sungguh mengharu biru untukku sebagai penulis pemula.
Biarpun udah tua, sebagai penulis pemula tak lelah untuk terus mereguk ilmu menulis. Darimana datangnya aku tak peduli. Pun dari yang lebih muda usia, namun kaya akan
dunia tulis menulis akan tetap kucari dan kuhormati.
Perlu
dipahami, meskipun stensilan ”LELAKI YANG PERNAH KURINDUKAN”,”HORE, WAJAH JELEK(KU) MENARIK HATI”
dan “BERBOHONG YUKS’ tersebut
hanya karya asal - asalan, namun digarap dengan apik dan sungguh-sungguh oleh
adinda PUTRI APRIANI, sedangkan cover dibantu oleh Nur Muslikhah. Tanpa campur tangan mereka, tak mungkin tulisanku
bisa terdokumentasi dengan baik dalam stensilan. Diantara beberapa buku yang mengukir namaku
hanya 3 stensilan tersebut yang menjadi KEBANGGAANKU.
3 stensilan yang membanggakan |
Thanks ya mPruuut.
Ikut slametaaannn!!! Hip hip hurrraaa!!!
BalasHapus💐💞👏🎉🎊
mbaaakkk,, sebenarnya aku maluuu banget sm Mbak. Belum mau buat buku padahal super duper keren. sedang diriku? lhaaaa.. stensilan kok dipamer pamerin yaaa..
Hapus#Tapi aku jujur cumak kurang "berintegritas" qiqiqiqi
mbLiss,,makasiih yaaa, support tulisan acak adul saya
BalasHapusIkutan mampir di rumah barunya Mbak Ida, rumah miliknya sendiri. Selamaat!!!
BalasHapusterima kasih support dan kunjungannya. hanya bisa berharap, smoga semangat menulisku ga pernah terhenti.
HapusMbak Ida, akhirnya ketemu juga. Pantesan ngak kelihatan lg di kontrakan rupanya sdh punya rumah sendiri. Sukses ya, mau belajar nyicil rumah sendiri juga nih aku.
BalasHapushola mbak Ida Lumangge, jujur diriku juga kangeeeen banget sm temen2 (baik) yang selalu saling support di Kontrakan bersama mbak. hatur tengkiyuuu kunjungannya yaaa.
Hapusklo rumah udah jadi bilangin yaa.. nanti tak mampir wess. heheeheh