Postingan

Selamat Hari Santri Buah Hatiku

Ini hanyalah sepenggal kisah usang. Tentang sebuah rasa seorang Emak yang harus berpisah dengan buah hati dalam pengembaraan mencari ilmu. Si sulung dengan keinginan kuat untuk terus menimba ilmu, setelah lulus setingkat Tsanawiyah atau SMP mencoba peruntungan dengan mendaftar di Mansa Yogya dengan harapan tidak perlu pulang di kampung halaman. Namun egoku mengalahkan logika. Dengan rasa masih ingin terus memeluk mereka dengan terpaksa si sulung melanjutkan SMA di desa. Disusul adiknya satu tahun kemudian. Berhubung lagi hangat - hangatnya peringatan Hari Santri, kucoba memuat ulang tulisan lama yang tak akan pernah usang. Selamat membaca. ************** Tanggal 22 Oktober oleh Pemerintah Indonesia telah ditetapkan sebagai Hari Santri.   Penetapan tersebut berdasar dari niat dan semangat untuk menegakkan kemerdekaan melalui Resolusi Jihad oleh KH Hasyim Asy ari pendiri organisasi Nahdatul Ulama untuk membendung Agresi Belanda ke II. Kata santri memang khas Indon...

sumpah Bhisma

Bermula dari niat suci Hindari perpecahan Hastina nagari Bhisma nan sakti mandraguna berjanji Takkan menikah seumur hidup sang Resi Jaga keturunan tak selisih dengan Saytawati Ibunda Citranggada dan Wicitrawirya,, si adik tiri Menangkan sayembara di kerajaan Khasi Boyong Ambika, Ambalikha dan Amba tiga putri dewi Dewi Amba jatuh hati pada Resi Bhisma bidikkan senjata sakti Sekadar takuti Dewi tuk pegang janji Panah melesak ke dada sang Dewi. Dalam pelukan si mandraguna Berucap jiwanya cintai Dewi Amba Sukma Dewi menari riang menuju nirwana Berjanji akan jemput di suatu masa Bhisma sanggupi tuk tebus dosa Dalam pertempuran, Bhisma berpantang, :takkan serang orang yang tak bersenjata :takkan serang orang yang ketakutan :takkan serang orang yang menyerah :takkan serang orang yang hanya miliki  satu anak lelaki :takkan serang orang yang mabuk :takkan serang seorang wanita. Bhisma, “yang sumpahnya dahsyat” enggan bertarung jalang ...

(Saat Gajian Tiba) Alhamdulillah Versus Bismillah

Saat menandatangani slip gaji di awal bulan, apa yang ada dibenak anda? Pasti ucapan syukur karena kita akan segera bisa “melunasi” apa yang menjadi kewajiban kita, dan membayar apa yang menjadi keinginan kita bukan? Yapsss… Saat menandatangani slip gaji setiap awal bulan, selalu terlontar dibibirku ucapan syukur alhamdulillah. Tapi dimata Bapakku, ucapan tersebut ternyata “salah”. Lhooo….. kok bisa ya? Begini ceritanya : suatu hari aku “disambangi” Bapak yang pensiunan ke kantor diawal bulan (ssttts… pensiun Bapak lebih besar dari gaji yang kuterima lhooo… hehehe). Bapak yang bersahaja melihatku ikut berdesak-desakan diantara temanku untuk menandatangani slip gaji. Setelah selesai aku menghampiri Bapak dan bersiap mengantar beliau untuk check up di RSUD. Beliau berkata : “Lhaaa,,, tandatangan kok diam aja”. “E,,, aku udah berucap alhamdulillah lho Pak..” : tangkisku Bapak kembali berucap : “Ealah,,, kalau tandatangan saat gajian itu jangan menyebut “ ALHAMDULILLAH...

(Artikel) Kembali Pada GBT bukan (L)GBT di 2018

Gambar
Pengiriman sembako di Medari Ngadirejo Setelah didera kesibukan tiada tara (cieee... sok penting niih), kami relawan   GBT Gerakan Berbagi Temanggung, metamorfosis dari GSM berbagi CDMA Gerakan Sribu Mukena Berbagi Ceria Dunia Menuju Akhirat akan melaporkan hasil kegiatan GBT selama ramadhan. Sebelumnya saya ingin sedikit bercerita untuk menjawab tanya kenapa hanya sekedar nama/ tagline aja kok gonta ganti, seperti tidak punya pendirian aja 😊 dari GSM ke GBT. Sampai ada donatur yang bingung.. ini GSM atau GBT sih? Sebenarnya kami tidak berganti nama, karena " RUH" nya sama yakni berbagi kebahagian dengan saudara kita sendiri. Alhamdulillah setelah hampir lima tahun sejak 2013 GSM bergerak, target SERIBU mukena untuk mualaf, duafa dan anak yatim sudah  hampir terpenuhi. Jika hanya berbagi mukena saja, insyaAllah sudah terpenuhi beberapa tahun yang lalu. Namun karena kami berbagi sesuai permintaan,, entah itu alQuran, entah itu seragam anak, entah itu buku bacaan a...

Bukan Untuk Mudikers

Gambar
         Pertama kalinya kami dari GBT Gerakan Berbagi Temanggung (metamorfosis dari GSM berbagi CDMA, Gerakan Sribu Mukena berbagi Ceria Dunia Menuju Akhirat ) melakukan kopi darat formasi agak komplit dengan tema emplok - emplok dan bersenang - senang. Biasanya kami bertemu ( tidak pernah komplit) disibukkan dengan berbagi mukena untuk mualaf, sembako untuk duafa atau paket alat tulis untuk anak yatim dan tetap bersenang senang tentunya ;😉        Di rumah makan legendaris RM Ani, Jln. Kedu Parakan pada romadhon ke 23 (kalau tidak salah), bersama mbak Yusi, Sari Tri, Hasna, Fitri, Erty, di penghujung waktu Yulia Surya bersama mas bojo menyusul ke rumah makan, sembari berbuka puasa kami bercengkrama dan saling berkenalan (berawal grup maya dan berantem di dunia maya).  Saat bercengkrama itulah, diriku ter"gelitik" dengan omongan Fitri, bagaimana rempong dan capeknya jadi tuan rumah untuk menyambut mudikers. Menjadi tuan rumah...

Kutukan Ibu Peri

Apa yang tengah terjadi? Mengapa kutukan kembali lagi. tolonglah ibu peri Diriku sudah bertobat suci Ibu peri yang baik Hari ini aku ingin kenakan batik Tapi kau sihir menjadi cilik semua baju jadi terlihat antik Kembalikan ukuran baju tak bersalahku pada ukuran baju dahulu jangan kau ubah menjadi ukuranmu Kini, semua tak muat di badanku Ataukah diriku kau kutuk jadi raksasa? Tidak... kulihat semua seperti sediakala Sama seperti yang lainnya Mungkin Ibu peri sedang sirik saja.  #elegi baju tak muat. #keluhan 9 April2018 #Hari Gendut Sedunia #13 April2018

Cemburui Ilusi

Pernah aku cemburui ilusi Kepoin teman secara sembunyi Memasang foto di dunia maya tak pasti Di balik bayang bayang selfi Wajah mulus bak bidadari Ternyata oh ternyata Hasil Profil Picture jauh dari realita Jerawat penuh tanpa bisa dieja Saking banyaknya beradu di muka Ditingkah ada noda hitam laksana jelaga Sempurna Bodohnya diriku Kenapa gampang tertipu Mencemburui imaji tak bermutu Tanpa sempat berpikir dahulu Bahwasanya semuanya PALSU Lereng susi 30 Maret 2018 jam 14.02