Rasa yang menguar
Gambar hanyalah pemanis belaka Malam ini tetiba saya ingin menulis tentang rasa yang menguar di dada sejak hari raya menjelang hingga berlalu dengan banyak cerita. Rasa pertama yang mengusik saat saya bersilaturahmi di hari raya. Bertemu dengan pelaku usaha kecil. Mereka bercerita kecewa dengan cara pemaketan hampers dari komunitas. Bayangkan, ada pelaku usaha memproduksi kue kering (bukan dia yang bercerita, tapi lewat mulut orang lain yang dipercaya), dengan harapan memanen laba di hari raya, riang gembira dia menyetor hasil produksi yang diharuskan sebanyak 100 paket. 2 atau 3 hari menjelang hari raya, dia ditelepon untuk mengambil hasil penjualan. Ada rasa yang tak bisa diungkapkan saat itu. Bayangannya pupus!!!. Dia disuruh membawa sisa barang yang hanya terbeli 13 paket. Bayangiiinnn.. modal yang dikeluarkan tidak sedikit tapi harapannya menguap begitu saja. Sedih dan sumpek pastinya. Akhirnya teman teman pelaku usaha lainnya yang mendukung dengan membeli yang sebenarnya tidak