Postingan

Si Renik Merajelela

Si mungil bergerak dalam sunyi.   Makhluk renik terus menyebar dan bermutasi. Tak peduli siapa yang dihadapi. Nekat menyerang manusia    tanpa alibi. Dia terus berkelindan. Tampakkan jati diri tunjukkan keperkasaan. Sekali berulah, manusia tak mampu melawan. Seketika tubuh merenta tiada ampunan Kehadirannya pada semesta menuai kisah. Membuat dunia terperangah. Terpumpun dalam pasrah. Butuh kolaborasi untuk   satukan langkah Kami, para insan hanya bisa diam. Diam dan terus terdiam. Bertemu pun tak lagi berjabat tangan. Bukan karena enggan. Cukup berkirim uluk salam. Kami berupaya melawan serangan.   Hanya dengan berdiam, Mampu kalahkan si renik tak lagi berlaku kejam Kau tahu, ini salah siapa? Salah corona yang terus mencari mangsa? TIDAK!!!!   Kita manusia telah hilang peka. Si renik hanya berkelana . Alunkan tasbih ikuti sabda alam sepenuh jiwa Bersebab keserakahan manusia. Tak lagi bersahabat pada alam semesta. Dik

Berkenalan Dengan ODHA Mengajariku Memaknai Hidup

Gambar
Mengawali kisah di tahun 2020, saya berkesempatan mengenal lebih dekat seorang penyintas ODHA di Temanggung. Dia terpaksa hidup dengan HIV karena menjadi korban  Perdagangan manusia di Malaysia.  Saya tidak ingin bercerita tentang haru birunya perjalanan kisah hidupnya. Ibu manis berputra dua ini mempunyai panggilan kesayangan  Memey . Saya bersyukur mengenal sosok yang sudah terkenal seantero jagat, karena keberanian dia membuka diri sebagai orang dengan  AIDS. Kedekatan kami juga tanpa sengaja. Hanya karena pada suatu pagi yang cerah mbak Mey tengah sibuk mengkoordinasikan transportasi bagi teman - teman dengan HIV di Temanggung untuk mengikuti program pemeriksaan  Viral Load ( pemeriksaan jumlah virus HIV yang ada di tubuh penderita) ke RSP Kariadi Semarang dan karena keremponganlah bila sebelumnya saya hanya mengenal nama, sekarang bisa mengenal lebih dekat perempuan hebat dan  Smile Plus  Temanggungnya. foto by mbakMey Smile plus merupakan jaringan advokasi bagi o

Nusantara Nestapa

Aku bersedu sedan atas polah kalian. Masih saja bertikai atas beda pandangan Berdamailah hati, saling berpegang tangan Menjaga nusantara pada titian. Mari kita luruhkan ego diri Bersilat kata seolah telah berjasa Hanya berkelana pada kotak dimensi Sejatinya berjiwa rengsa belaka Kembali kita memeluk ibu pertiwi Tunjukkan kita ksatria pualam Tak perlu tampakkan selebrasi Biarlah kebaikan bermesraan dengan alam Selamat berjuang para penjaga negri. Jaga bumi pertiwi dari musuh berimaji Atas dash line nine lampaui batas negri Hanya mampu memelukmu dari bait doa kami Anak negri mampu jaga NKRI harga mati. Mendung pagi di Lereng SuSi.08012020

Mematik Semangat "Bocah nDeso" di SMPN 1 Kaloran Bersama Kadang Peduli 2019

Gambar
foto bersama seluruh motivator yang terlibat dalam Kadang Peduli 2019   Berawal dari obrolan ringan dengan mbak Maya (motivator dari Jakarta) di grup, saya mendapat kesempatan emas untuk bergabung dengan kegiatan Kadang Peduli 2019. Karena obrolan dengan beliaulah saya tertular virus semangat untuk memotivasi tanpa dasar apapun dan bermodal nekat seperti biasanya. Bersama Mbak Maya, motivator "penular virus" Namun sungguh tidaklah menyesal ikut bergabung dengan Kegiatan Kadang Peduli yang diprakarsai oleh FIKT. FIKT atau Forum Ikatan Kadang Temanggungan merupakan paguyuban warga Temanggung untuk saling berkomunikasi, ajang tukar menukar informasi, mempererat tali persaudaran, serta mediator bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang handal dan khususnya bagi pengembangan daerah Kabupaten Temanggung dengan segala potensi sumber daya alam yang diketuai oleh mas Eli Mantofani. Rerata anggota FIKT adalah warga Temanggung yang merantau dan membangun keluar

Rindu (kembali) Mencumbu

Gambar
Entah mengapa rindu kembali mencumbu Sejak perpisahan haru waktu itu, Aku tahu engkau telah bahagia, bertemu dengan kekasih hati yang selalu kalian tunggu, Ada beberapa kisah yang kau tuang Saat engkau berada pada ambang, Tatapmu nampak girang Akan segera bertemu sang Hyang Dan kini kerinduan kembali menjalang. Memompa degup semakin mengencang Hanya mampu menabur dalam kerontang Mantra doa terbaik laksana gemintang Bersimpuh di atas sajadah, Bibir dan hati tak pernah lelah Jauh, jauhkanlah siksa kubur membelah Dekat, dekatkan Nur Illahi terangi jiwa yang lemah Rinduku tak bertepi Geliat takzim menghujam hati Untuk Pahlawan sejati kami BAPAK dan MAKNE LerengSusi, 10 Muharam 1441 H/ 10Sep19

Terpesona Keseksian Umar

Gambar
foto diambil dari Pos Belitung Tribunenews Laki - laki garang nan macho itu terlihat seksi di mataku. Bagaimana tidak? Konon suaranya “menggelegar” laksana petir. Membuat gentar siapapun yang mendengarnya. Terlebih saat emosi tingkat dewa, pedang selalu terhunus di tangannya. Bahkan dia tega berniat membunuh adik perempuannya gegara sedang menekuri lembar shukhuf penerang  jiwa. Bagaimana tidak terlihat seksi? Saat emosi mendengar adiknya, Fatimah binti Khattab tengah belajar al quran di rumah Arqam bin abi Arqam. Dengan pedang terhunus didobraklah pintu rumah Arqam dan diseretnya sang adik. Fatimah dengan ketenangan luar biasa karena yakin bahwa yang dilakukan sebuah kebenaran maka hanya menolak permintaan sang kakak untuk memberikan lembar yang tengah dibaca. Bahkan mengatakan kakaknya terlalu kotor dan harus membersihkan diri untuk bisa memegang lembar yang tengah dibacanya.   Entah kenapa Umar bin Khattab si garang layaknya singa rakus itu tunduk saja disuruh membersih

DUA PULUH DUA HARI ‘WISATA ROHANI” BERSAMA BAPAK

Gambar
Datang akan pergi Lewat kan berlalu Ada kan tiada Bertemu akan berpisah Awal kan berakhir Terbit kan tenggelam Pasang akan surut Bertemu akan berpisah Heii Sampai jumpa di lain hari Untuk kita Bertemu lagi Ku relakan dirimu pergi Meskipun Ku tak siap untuk merindu Ku tak siap tanpa dirimu Ku harap terbaik untukmu Bila mendengar si Erix “ Endank Soekamti ” teriak serak menyanyikan lagu tersebut dari handphone anak bungsu, biasanya diriku akan ikut teriak mengalahkannya. Namun sore ini mendengar lamat suara si Erix membuatku tercekat dan mata langsung memerah basah. Kuusap dua bulir air yang menetes di sudut mata. Ingatan langsung terbang di sekitaran akhir Maret hingga awal April 2019, dimana firasatku membisikkan bila perjumpaan Bapak dengan sang Kekasih Abadi akan segera terjadi dan menyisakan perpisahanku dengan Bapak. Ya, sejak meminta disiapkan baju ihram yang teronggok di lemari baju di rumah Kauman Parakan, diriku segera menata hati dan terus berdebar