Postingan

Menampilkan postingan dengan label ARTIKEL

Jenang apa Jeneng?

  Dulu saya geli saat mendapat pertanyaan dari mbok Kotik, seorang ibu bersahaja ketika kami ngobrol ringan sembari beliau menampi beras di selepan Kali Aji milik mbokne . “ Mbak jenengan akan   memilih “JENENG” apa “JENANG”? ” Tanya mbok Kotik.   Spontan saya pilih “JENANG” laaah. Apalagi mbok Kotik waktu itu membawa jenang lot kesukaan. Jenang lot adalah jajan pasar yang terbuat dari tepung beras ketan, gula dan santan yang diaduk menjadi kenyal tapi tidak alot.   Jenang lot buatan mbok Kotik mantap betuuul. Tanpa basi- basi   sembari ngobrol jenang itu habis di mulut saya. Hehehe.   Begitu pula tiap berkunjung ke saudara dan mendapat suguhan saat kondangan , pasti saya akan mengambil jenang yang tersaji daripada kudapan   lain. Di Temanggung ada jenang lot.   Di Purworejo ada jenang sirat, di Garut ada dodol Garut, di Kudus ada jenang Kudus sinar 33, main ke Bandung dapat suguhan wajit Bandung, ke Lampung ada dodol duren dan lainnya buatan Ny   Wie. Hihihi si jenang selalu

(Upaya) Meraih Kebahagian Hingga Lanjut Usia

Gambar
  Beberapa hari lalu tak sengaja saya melihat tayangan video di sosial media bagaimana seorang kakek mendapat perlakuan kasar dari seorang wanita muda (entah menantu entah anak perempuan) yang sangat tidak etis. Seketika air mataku mengalir deras, tetiba terbayang dimataku bagaimana perlakuan saya terhadap Bapak dan makne Rahimahullah dengan biasa saja, sekadar menjalankan kewajiban saja selaku anak atas nama kesibukan masing –masing. Penyesalan selalu datang belakangan. Setelah orang tua berpulang ke hadiratNya, baru   menyadari mengapa hanya seperti itu saja yang kami haturkan kepada orang tua. Hiks.. Semoga orang tua yang telah mendahului kita, perjuangan beliau mendapatkan balasan yang indah dari Allah melebihi dari yang beliau berikan kepada kita semua. Aamiin. Kembali ke tayangan video tersebut, Saya tak bisa membayangkan bagaimana perihnya hati si kakek diperlakukan dengan kasar dan tak beradab. Terlihat beliau mengusap mata dan berusaha mengelus pipi. Saya hakul yakin beliau

Horeeee… Wajah (Jelekku) Menarik Hati!

Gambar
  Diriku pernah membaca sebuah artikel sederhana yang membuat girang alang kepalang.  Kenapa? Karena artikel itu “menyanjungku" dengan sepenuh hati. Dwi si penulis artikel di Merdeka.online mengatakan banyak orang berlomba tampil cantik atau ganteng agar wajahnya menarik perhatian. Segala cara bisa ditempuhnya. Mulai dari perawatan sederhana, sampai mengeluarkan berjuta-juta rupiah untuk menempelkan krim (beracun) di wajahnya, suntik botox, tarik kulit agar kencang sampai operasi kantung mata agar kerlingan kembali cerah ceria. Namun hasil dari penelitian ternyata ada juga kelebihan yang dimiliki oleh orang berwajah jelek seperti diriku (itulah sanjungan terindah untukku). Pantesa ajaaa, saat reuni di segala angkatan (dari angkatan Taman Kanak sampai Kuliah) banyak sekali yang tidak melupakan diriku. Mereka pasti masih mengingat dengan jelas siapa diriku ini (bukan sok terkenal lhoo). Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Jena, Jerman, mengungkapkan bah

Berkenalan Dengan ODHA Mengajariku Memaknai Hidup

Gambar
Mengawali kisah di tahun 2020, saya berkesempatan mengenal lebih dekat seorang penyintas ODHA di Temanggung. Dia terpaksa hidup dengan HIV karena menjadi korban  Perdagangan manusia di Malaysia.  Saya tidak ingin bercerita tentang haru birunya perjalanan kisah hidupnya. Ibu manis berputra dua ini mempunyai panggilan kesayangan  Memey . Saya bersyukur mengenal sosok yang sudah terkenal seantero jagat, karena keberanian dia membuka diri sebagai orang dengan  AIDS. Kedekatan kami juga tanpa sengaja. Hanya karena pada suatu pagi yang cerah mbak Mey tengah sibuk mengkoordinasikan transportasi bagi teman - teman dengan HIV di Temanggung untuk mengikuti program pemeriksaan  Viral Load ( pemeriksaan jumlah virus HIV yang ada di tubuh penderita) ke RSP Kariadi Semarang dan karena keremponganlah bila sebelumnya saya hanya mengenal nama, sekarang bisa mengenal lebih dekat perempuan hebat dan  Smile Plus  Temanggungnya. foto by mbakMey Smile plus merupakan jaringan advokasi bagi o

Mematik Semangat "Bocah nDeso" di SMPN 1 Kaloran Bersama Kadang Peduli 2019

Gambar
foto bersama seluruh motivator yang terlibat dalam Kadang Peduli 2019   Berawal dari obrolan ringan dengan mbak Maya (motivator dari Jakarta) di grup, saya mendapat kesempatan emas untuk bergabung dengan kegiatan Kadang Peduli 2019. Karena obrolan dengan beliaulah saya tertular virus semangat untuk memotivasi tanpa dasar apapun dan bermodal nekat seperti biasanya. Bersama Mbak Maya, motivator "penular virus" Namun sungguh tidaklah menyesal ikut bergabung dengan Kegiatan Kadang Peduli yang diprakarsai oleh FIKT. FIKT atau Forum Ikatan Kadang Temanggungan merupakan paguyuban warga Temanggung untuk saling berkomunikasi, ajang tukar menukar informasi, mempererat tali persaudaran, serta mediator bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang handal dan khususnya bagi pengembangan daerah Kabupaten Temanggung dengan segala potensi sumber daya alam yang diketuai oleh mas Eli Mantofani. Rerata anggota FIKT adalah warga Temanggung yang merantau dan membangun keluar

Terpesona Keseksian Umar

Gambar
foto diambil dari Pos Belitung Tribunenews Laki - laki garang nan macho itu terlihat seksi di mataku. Bagaimana tidak? Konon suaranya “menggelegar” laksana petir. Membuat gentar siapapun yang mendengarnya. Terlebih saat emosi tingkat dewa, pedang selalu terhunus di tangannya. Bahkan dia tega berniat membunuh adik perempuannya gegara sedang menekuri lembar shukhuf penerang  jiwa. Bagaimana tidak terlihat seksi? Saat emosi mendengar adiknya, Fatimah binti Khattab tengah belajar al quran di rumah Arqam bin abi Arqam. Dengan pedang terhunus didobraklah pintu rumah Arqam dan diseretnya sang adik. Fatimah dengan ketenangan luar biasa karena yakin bahwa yang dilakukan sebuah kebenaran maka hanya menolak permintaan sang kakak untuk memberikan lembar yang tengah dibaca. Bahkan mengatakan kakaknya terlalu kotor dan harus membersihkan diri untuk bisa memegang lembar yang tengah dibacanya.   Entah kenapa Umar bin Khattab si garang layaknya singa rakus itu tunduk saja disuruh membersih

DUA PULUH DUA HARI ‘WISATA ROHANI” BERSAMA BAPAK

Gambar
Datang akan pergi Lewat kan berlalu Ada kan tiada Bertemu akan berpisah Awal kan berakhir Terbit kan tenggelam Pasang akan surut Bertemu akan berpisah Heii Sampai jumpa di lain hari Untuk kita Bertemu lagi Ku relakan dirimu pergi Meskipun Ku tak siap untuk merindu Ku tak siap tanpa dirimu Ku harap terbaik untukmu Bila mendengar si Erix “ Endank Soekamti ” teriak serak menyanyikan lagu tersebut dari handphone anak bungsu, biasanya diriku akan ikut teriak mengalahkannya. Namun sore ini mendengar lamat suara si Erix membuatku tercekat dan mata langsung memerah basah. Kuusap dua bulir air yang menetes di sudut mata. Ingatan langsung terbang di sekitaran akhir Maret hingga awal April 2019, dimana firasatku membisikkan bila perjumpaan Bapak dengan sang Kekasih Abadi akan segera terjadi dan menyisakan perpisahanku dengan Bapak. Ya, sejak meminta disiapkan baju ihram yang teronggok di lemari baju di rumah Kauman Parakan, diriku segera menata hati dan terus berdebar